Sedulur papat limo pancer sudah tidak asing lagi bagi masyarakat tanah jawa yang mempelajari tentang ilmu kejawen. Para orang tua zaman dahulu mengenalkan ilmu tersebut kepada anak dan cucunya secara turun temurun. Dan yang perlu kita ketahui bahwa sedulur papat limo pancer adalah teman gaib (khodam) yang menemani dan menjaga kita (manusia) saat di dalam kandungan, saat di lahirkan dan sampai kita telah tiada roh tersebut akan menjadi teman kita.
Masyarakat jawa yang mendalami ilmu kejawen terus saja mengembangkan dan melahirkan ilmu dan juga hal-hal baru, Diantaranya adalah mengenai ilmu pengetahuan akan adanya bencana atau tanda-tanda tentang alam dan juga mempelajari tentang menghargai sesama manusia dan menghargai perjalanan hidup setiap manusia.
Dalam istilah jawa itu sendiri, Sedulur Papat Limo Pancer memiliki arti Empat saudara dan yang kelima tengah). Istilah tersebut diyakini oleh orang yang mengerti ilmu kejawen sebagai salah satu bentuk warisan budaya yang diturunkan dari sunan kalijaga pada abad 15 sampai dengan 16.
Pada zaman dahulu, istilah Sedulur Papat Limo Pancer ditemukan oleh Suluk Kidung Klewer dan Kidung Satria Ayu, saat bait ke 41 sampai 42. Istilah tersebut dipercaya sebagai satu garis atau satu kesatuan yang saling mempengaruhi dalam diri manusia.
Di dalam Sedulur Papat Limo Pancer terdapat Alam Jiwa diantaranya ialah Buwono Agung, Buwono Alit dan Buwono Langgeng (Abadi).
Dalam Sedulur Papat Limo Pancer dijelaskan bahwa kehidupan manusia di dunia memiliki arti sejak di dalam kandungan sampai nantinya akan kembali kepada tuhannya diantaranya adalah:
a. Air Ketuban atau kakang kawah
Hal ini diartikan sebagai kakak tertua yang bertugas melindungi kita sejak di dalam kandungan dan air ketuban inilah yang juga membantu kita (manusia) untuk lahir ke bumi.
b. Ari - Ari atau Ariman.
Ini merupakan suatu istilah lain dari plasenta yang memiliki tugas untuk mengantarkan kita ke bumi. Ari - Ari akan keluar setelah bayi dikeluarkan.
c. Darah atau getih.