3. Teori Connectionism/Connectivisme George Siemens
Teori Connectivisme tersebut teori pembelajaran di era digital, sebab teori ini berusaha menjabarkan kegiatan pembelajaran yang kompleks di dunia digital sosial yang berkembang pesat. Sejak awal teori connectivisme diposisikan sebagai teori belajar alternatif yang lebih konsisten dengan lingkungan yang selalu berubah dan respon alami dan logis terhadap perubahan teknologi. Teknologi telah merubah cara hidup kita, cara berkomunikasi, cara belajar dan cara mengajar. Berikut beberapa prinsip teori connectionism George Siemens:
a) Pembelajaran dan pengetahuan terletak pada keragaman pendapat
b) Belajar adalah proses menghubungkan simpul khusus atau sumber informasi
c) Belajar mungkin berada di peralatan non-manusia
d) Kapasitas untuk mengetahui lebih banyak lebih penting daripada apa yang diketahui saat ini
e) Kemampuan untuk melihat hubungan antara bidang, ide dan konsep adalah keterampilan inti.
f) Mata uang (pengetahuan yang akurat dan terkini) adalah tujuan dari semua aktivitas pembelajaran conektivis
g) Pengambilan keputusan itu sendiri merupakan proses pembelajaran.
Teori belajar humanistik adalah teori yang berfokus pada perkembangan positif manusia dan kemampuannya untuk menemukan potensi diri. Teori ini memandang bahwa proses belajar lebih penting daripada hasil belajar, dan bahwa manusia berhak untuk mengenal dirinya sendiri. Selain lebih berfokus pada proses, teori ini juga sering disebut dengan Teori yang memanusiakan manusia. Pendekatan humanistik mengutamakan peranan peserta didik dan berorientasi pada kebutuhan. Menurut pendekatan ini, materi atau bahan ajar harus dilihat sebagai suatu totalitas yang melibatkan orang secara utuh, bukan sekedar sebagai sesuatu yang intelektual semata-mata. Seperti hal nya pendidik, peserta didik adalah manusia yang mempunyai kebutuhan emosional, spritual, maupun intelektual. Peserta didik hendaknya dapat membantu dirinya dalam proses belajar mengajar. Peserta didik bukan sekedar penerima ilmu yang pasif.
Gagne dan Briggs mengatakan bahwa pendekatan humanistik adalah pengembangan nilai- nilai dan sikap pribadi yang dikehendaki secara sosial dan pemerolehan pengetahuan yang luas tentang sejarah, sastra, dan pengolahan strategi berpikir produktif. Pendekatan sistem bisa dapat di lakukan sehingga peserta didik dapat memilih suatu rencana pelajaran agar mereka dapat mencurahkan waktu mereka bagi bermacam-macam tujuan belajar atau sejumlah pelajaran yang akan dipelajari atau jenis-jenis pemecahan masalah dan aktivitas-aktivitas kreatif yang mungkin dilakukan.