Mohon tunggu...
Divani Truna Wijayanti
Divani Truna Wijayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Prodi Tadris IPS.

Just Introvert girl in Gen Z with her hoby exactly writing, she likes sweet foods so much, obssesed with kuromi and purple things.🍦💜✨

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa itu Kesiapan Belajar (Readiness), Teori Belajar Humanistik Dan Behavioristik?

2 November 2024   13:50 Diperbarui: 2 November 2024   14:00 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Teori Connectionism/Connectivisme George Siemens 

Teori Connectivisme tersebut teori pembelajaran di era digital, sebab teori ini berusaha menjabarkan kegiatan pembelajaran yang kompleks di dunia digital sosial yang berkembang pesat. Sejak awal teori connectivisme diposisikan sebagai teori belajar alternatif yang lebih konsisten dengan lingkungan yang selalu berubah dan respon alami dan logis terhadap perubahan teknologi. Teknologi telah merubah cara hidup kita, cara berkomunikasi, cara belajar dan cara mengajar. Berikut beberapa prinsip teori connectionism George Siemens:

            a) Pembelajaran dan pengetahuan terletak pada keragaman pendapat 

            b) Belajar adalah proses menghubungkan simpul khusus atau sumber informasi 

            c) Belajar mungkin berada di peralatan non-manusia 

            d) Kapasitas untuk mengetahui lebih banyak lebih penting daripada apa yang diketahui saat ini 

            e) Kemampuan untuk melihat hubungan antara bidang, ide dan konsep adalah keterampilan inti. 

            f) Mata uang (pengetahuan yang akurat dan terkini) adalah tujuan dari semua aktivitas pembelajaran conektivis 

           g) Pengambilan keputusan itu sendiri merupakan proses pembelajaran. 

Teori belajar humanistik adalah teori yang berfokus pada perkembangan positif manusia dan kemampuannya untuk menemukan potensi diri. Teori ini memandang bahwa proses belajar lebih penting daripada hasil belajar, dan bahwa manusia berhak untuk mengenal dirinya sendiri. Selain lebih berfokus pada proses, teori ini juga sering disebut dengan Teori yang memanusiakan manusia. Pendekatan humanistik mengutamakan peranan peserta didik dan berorientasi pada kebutuhan. Menurut pendekatan ini, materi atau bahan ajar harus dilihat sebagai suatu totalitas yang melibatkan orang secara utuh, bukan sekedar sebagai sesuatu yang intelektual semata-mata. Seperti hal nya pendidik, peserta didik adalah manusia yang mempunyai kebutuhan emosional, spritual, maupun intelektual. Peserta didik hendaknya dapat membantu dirinya dalam proses belajar mengajar. Peserta didik bukan sekedar penerima ilmu yang pasif. 

Gagne dan Briggs mengatakan bahwa pendekatan humanistik adalah pengembangan nilai- nilai dan sikap pribadi yang dikehendaki secara sosial dan pemerolehan pengetahuan yang luas tentang sejarah, sastra, dan pengolahan strategi berpikir produktif. Pendekatan sistem bisa dapat di lakukan sehingga peserta didik dapat memilih suatu rencana pelajaran agar mereka dapat mencurahkan waktu mereka bagi bermacam-macam tujuan belajar atau sejumlah pelajaran yang akan dipelajari atau jenis-jenis pemecahan masalah dan aktivitas-aktivitas kreatif yang mungkin dilakukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun