merekapun menghabiskan makananya sambil berbicang-bincang hangat di meja makan seakan-akan kebahagian milik mereka saja.
Tiba lah pada keesokan harinya Ribka kembali sekolah, Namun yang aneh adalah teman temannya malah berbincang-bincang tetang dirinya. Sampai ada segerombolan anak nakal yang mengolok ngolok dirinya
Anak nakal 1 :” mamanya ga bisa jalan! ga bisa jalan !”(sambil menjulurkan lidah)
Anak nakal 2 :” mamanya cacat ya! Hahahahhaa”
Anak nakal 1 :” papa kamu cacat juga ga!”
Anak nakal 2 :”jangan gitu kasian kalo dua duanya cacat” (sambil tertawa keras)
Ribka yang mendengar itu menangis lari ke dalam kelas lalu menutupi dirinya dari anak anak nakal itu dan teman temanya. Ribka bahkan tidak melakukan apapun agar membuat dirinya tidak mencolok pandangan mata. ketika bel sekolah berbunyi tanda waktunya pulang sekolahhh Ribka paling pertama berlari kel luar kelas dan langsung pulang ke rumah nya.
Ribka :” mama! kenapa si mama harus cacat ga bisa jalan”. (dengan nada marah di depan mamanya)
Kaka Ribka :” Kurang ajar kamu Sopan santu kamu dimana Ribka!”
kakanya emosi melihat Ribka yang tidak menghargai sang ibu, Ia menampar pipi Ripka dengan sangat kencang.
Ribka :” Aku malu ka di ejek temen temen”.
Kaka Ribka :”kamu harusnya lebih malu ngomong seperti itu ke mama Ribka, mama udh sakit melahirkan kamu berjuang hidupin kamu sikap yang Ia dapat dari kamu seperti ini!”
Ribka : “Aku juga ga minta dia seperti itu padaku ka! aku juga ga minta lahir dari dia”.
dengan sambil menangi sang Ibu mendekati Ribka dan menyeka air mata yang keluar karena pertengakaran dengan kakanya.
Ibu Ribka :” Sudah jangan bertengkar”.
Kaka Ribka : “ Saya tidak terima dia begitu sama mama, mah…..”
Ibu Ribka :”sudah nak tenangkan dirimu, kamu sudah dewasa adik mu masih belum mengerti apa-apa. Kamu sekarang tenangkan diri biar ibu yang bicara pada Ribka.”
Kaka Ribka :” baik mahhh.”
Ibu Ribka mengajak Ribka ke kamarnya dengan lembut. Ribka mengikutinya dengan perasaaan yang masih kesal
Ibu Ribka :” nak maafkan ibu ya membuat km malu dan menjadi perbincangan teman teman.”
Ribka :” kenapa si mama seperti itu”
Ibu Ribka :”sudah jalan nya nak, dari Tuhan sekali lagi ibu minta maaf ya na.”
Ribka :”aku harusnya yang minta maaf ma, benar kata kaka seharusnya aku yang malu berbicara seperti itu. Maafkan aku ya mahh”
Ibu Ribka : “ Ibu akan selalu memaafkan mu na sampai kapan pun sebab kasih sayang ibu sepanjang masa hanya untuk mu.”
Ribka dan ibunya pun ber-pelukan
end.