Meningkatkan Keterampilan: Mengikuti pelatihan, kursus online, dan webinar yang relevan dengan industri atau keterampilan baru yang dibutuhkan di era digital dapat meningkatkan daya saing.
Networking yang Proaktif: Selain menggunakan media sosial profesional seperti LinkedIn, berpartisipasi dalam komunitas industri atau acara-acara virtual juga bisa membantu memperluas koneksi profesional dan membuka pintu kesempatan baru.
Melibatkan Diri dalam Proyek Freelance: Mencoba pekerjaan freelance atau kontrak sementara dapat memberikan pengalaman praktis sekaligus memperkaya portofolio. Meskipun tidak langsung sesuai dengan minat utama, freelancing bisa menjadi jalan bagi pencari kerja untuk mengasah kemampuan mereka sekaligus menghasilkan pendapatan.
Untuk Perusahaan: Mengakomodasi Generasi Baru di Dunia Kerja
Di sisi lain, perusahaan juga perlu beradaptasi dengan perubahan dinamika ini. Pencari kerja dari generasi muda sering kali merasa terjebak dalam dunia kerja yang tidak sejalan dengan apa yang mereka pelajari atau minati. Oleh karena itu, perusahaan dapat mempertimbangkan beberapa langkah berikut.
Fleksibilitas dalam Perekrutan: Daripada hanya berfokus pada kualifikasi akademis, perusahaan harus melihat potensi keterampilan yang dapat ditransfer dari latar belakang lain.Â
Ini membuka peluang bagi lebih banyak pencari kerja yang mungkin tidak memiliki jalur karier yang linier, tetapi tetap memiliki nilai tambah.
Program Pengembangan Karyawan: Program magang berbayar atau trainee junior bisa menjadi solusi win-win, di mana perusahaan mendapatkan tenaga kerja yang antusias untuk belajar, sementara pencari kerja mendapat pengalaman praktis yang dapat meningkatkan prospek mereka di masa depan.Â
Perusahaan yang mampu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pengembangan karyawan akan mendapatkan manfaat jangka panjang.Â
Karyawan yang merasa didukung akan lebih termotivasi dan produktif, yang pada akhirnya meningkatkan performa perusahaan secara keseluruhan.
Transparansi dalam Kualifikasi: Banyak pencari kerja frustrasi karena ketidakjelasan tentang persyaratan posisi. Dengan memberikan informasi yang jelas dan realistis, perusahaan dapat mengurangi lamaran yang tidak relevan, sekaligus memberikan harapan yang lebih realistis kepada pencari kerja.