3. False Dilemma (Dilema Palsu)
Dilema palsu terjadi ketika seseorang mengajukan pilihan terbatas yang seolah-olah hanya ada dua kemungkinan, padahal kenyataannya lebih banyak pilihan yang tersedia. Misalnya:
- "Kamu harus memilih antara mendukung pemerintah atau mendukung terorisme."
Padahal, banyak pilihan lain yang lebih kompleks dan tidak melibatkan dua kutub ekstrem tersebut.
4. Straw Man (Manusia Jerami)
Kesalahan logika ini terjadi ketika seseorang menanggapi argumen lawannya dengan cara yang salah, biasanya dengan merendahkan atau menyederhanakan argumen tersebut sehingga lebih mudah diserang. Misalnya:
- "Kamu bilang kita harus mengurangi polusi, jadi kamu pasti ingin menghentikan semua industri dan pekerjaan, yang akan menghancurkan ekonomi kita!"
Padahal, argumen awal mungkin hanya tentang regulasi untuk mengurangi dampak polusi, bukan tentang menghentikan seluruh industri.
 5. Circular Reasoning (Penalaran Sirkuler)
Dalam kesalahan ini, seseorang menggunakan kesimpulan yang sama sebagai premis dalam argumennya, sehingga tidak memberikan alasan yang valid. Misalnya:
- "Al-Quran adalah kitab yang benar karena itu adalah wahyu Tuhan. Dan karena itu wahyu Tuhan, maka Al-Quran pasti benar."