- Kritis terhadap argumen:Selalu tanyakan diri sendiri apakah argumen yang diajukan didasarkan pada bukti yang kuat dan logis.
- Pahami konteks:Jangan hanya mendengar argumen, tetapi cobalah memahami konteks yang lebih luas dan bagaimana argumen itu terhubung dengan fakta dan informasi lainnya.
- Jangan mudah terpengaruh oleh opini mayoritas:Ingat, kebenaran tidak ditentukan oleh banyaknya orang yang percaya.
-Berlatih berpikir kritis: Melakukan latihan berpikir kritis seperti debat atau diskusi yang membahas berbagai sudut pandang dapat membantu melatih ketajaman berpikir.
Kesalahan logika berpikir adalah hambatan besar dalam proses berargumen dan berpikir kritis. Mengetahui dan mengenali berbagai jenis kesalahan logika dapat membantu kita membuat argumen yang lebih kuat, serta menghindari kesalahan penalaran yang bisa menyesatkan. Berpikir dengan hati-hati, berbasis bukti, dan menghindari pengaruh emosional akan menghasilkan kesimpulan yang lebih akurat dan lebih valid.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H