"Bagaimana dengan warga yang mengejar mereka, apakah mereka sudah menemukan dua pasang kekasih itu, Bu?" tanyaku dengan penuh rasa ingin tahu.
"Ya, Dek. Mereka mengejar dan menemukannya. Mereka pun terkejut melihat proses kejadian yang dialami dua pasang kekasih itu."
"Setelah dua pohon itu jadi, dua pohon itu seperti ingin menyedot seseorang yang mendekat. Karena hal itu pun warga memasang pagar besi di sekitar pohon itu."
"Karena kejadiannya itu malam jam 8, itulah mengapa orang-orang banyak yang takut lewat Gang Melati ini di malam hari. Karena dua pohon kembar itu sering meminta dan menggoda orang yang melewati pohon itu untuk mendekat dan menyedot jiwanya."
Aku yang merasa kaget dan takut berkata dengan suara gemetar,
"Kok bisa begitu, ya, Bu? Aku jadi takut lewat situ, Bu."
"Ya, bisa saja. Mungkin karena mereka juga berdosa, telah melakukan hal-hal yang tidak baik dan melanggar hukum agama. Alam pun tidak bersahabat," jawab Ibu Siti dengan nada penuh kehati-hatian.
Ibu Siti juga berpesan,
"Jangan takut, Dek. Yang penting kamu tidak mendekati dua pohon itu dan selalu berdoa kepada yang Maha Kuasa untuk dilindungi dari hal-hal seperti itu."
"Mungkin itu saja yang bisa Ibu ceritakan."
"Iya, nggak apa-apa, Bu."