PENYULUHAN CUCI TANGAN 6 LANGKAH UNTUK GENERASI SEHAT DI MI MIFTAHUL ULUM BANTUR
Â
Malang, 26 Oktober 2024 – Dalam rangka mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) poin 3 tentang kesehatan yang baik dan kesejahteraan, mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (Polkesma), di bawah bimbingan Prof. Dr. Sri Untari, M.Si., menyelenggarakan penyuluhan edukatif bertema "Membiasakan Cuci Tangan 6 Langkah Sejak Dini" di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Ulum, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Kegiatan ini melibatkan 25 siswa kelas dua, dengan tujuan meningkatkan pemahaman mereka mengenai pentingnya kebersihan tangan dalam mencegah berbagai penyakit.
Pentingnya Kebiasaan Cuci Tangan Sejak Dini
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kesadaran akan peran tangan sebagai media utama penyebaran kuman dan penyakit. Menurut data Kementerian Kesehatan, kebiasaan mencuci tangan yang benar dapat mencegah 30-40% penyakit menular, seperti diare dan infeksi saluran pernapasan. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak anak-anak yang belum memahami pentingnya menjaga kebersihan tangan.
"Anak-anak adalah generasi penerus, dan membiasakan mereka menjaga kebersihan sejak dini akan berdampak besar pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan," ujar Prof. Sri Untari.
Metode Edukasi yang Menarik dan Interaktif
Penyuluhan dilakukan menggunakan metode edukasi yang menarik dan interaktif. Acara dimulai dengan pre-test sederhana untuk mengukur pemahaman awal siswa tentang cuci tangan. Hasilnya, hanya 12% siswa yang memahami pentingnya kebiasaan ini. Kemudian, para mahasiswa menyampaikan materi tentang kapan saja waktu penting untuk mencuci tangan, seperti sebelum makan, setelah bermain, setelah menggunakan toilet, dan setelah berinteraksi dengan hewan.
Selain itu, siswa diperkenalkan dengan teknik mencuci tangan enam langkah yang benar, yaitu:
1. Membasahi tangan dengan air mengalir.
2. Menggosok sabun pada telapak tangan.
3. Menggosok punggung tangan secara bergantian.
4. Membersihkan sela-sela jari.
5. Membersihkan ujung jari dan ibu jari.
6. Membersihkan pergelangan tangan dan membilas hingga bersih.
Demonstrasi dan praktik langsung menjadi bagian penting dari kegiatan ini. Mahasiswa Polkesma memandu siswa mencuci tangan sembari menyanyikan lagu edukatif yang mudah diingat. Interaksi seperti ini membuat siswa merasa lebih terlibat dan antusias.
Hasil yang Signifikan
Setelah mengikuti penyuluhan, siswa kembali diberikan post-test untuk mengevaluasi pemahaman mereka. Hasilnya menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan 92% siswa berhasil memahami dan mempraktikkan langkah-langkah cuci tangan yang benar.
"Melihat semangat siswa dalam mengikuti kegiatan ini, kami optimis bahwa mereka dapat menerapkan kebiasaan ini dalam kehidupan sehari-hari," kata salah satu mahasiswa penyelenggara.
Dukungan dan Harapan untuk Masa Depan
Penyuluhan ini tidak hanya melibatkan siswa, tetapi juga guru dan orang tua. Para guru MI Miftahul Ulum diajak untuk terus melatih siswa agar konsisten menerapkan kebiasaan cuci tangan. Kepala sekolah MI Miftahul Ulum, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi atas inisiatif ini.
"Kami sangat berterima kasih kepada tim Polkesma atas ilmu yang diberikan. Harapan kami, kegiatan ini bisa menjadi awal dari perubahan pola hidup sehat di lingkungan sekolah," ujarnya.
Selain itu, para orang tua juga diharapkan dapat mendukung dengan memastikan anak-anak menerapkan kebiasaan cuci tangan yang benar di rumah. Hal ini selaras dengan prinsip pembangunan kesehatan yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014 tentang pola hidup bersih dan sehat.
Komitmen Mahasiswa dan Institusi
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang rutin dilaksanakan oleh mahasiswa Polkesma. Para mahasiswa mengaku bahwa pengalaman ini tidak hanya memperkaya pengetahuan mereka tetapi juga memberikan rasa bangga karena dapat berkontribusi langsung dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
"Kegiatan seperti ini adalah bentuk nyata dari pengabdian kami sebagai calon tenaga kesehatan. Kami berharap dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat luas," ujar salah satu mahasiswa yang terlibat.
Kesimpulan
Melalui penyuluhan ini, siswa MI Miftahul Ulum tidak hanya memahami pentingnya kebiasaan mencuci tangan tetapi juga mampu mempraktikkannya secara mandiri. Kebiasaan ini diharapkan dapat menjadi bagian dari gaya hidup mereka, baik di sekolah maupun di rumah.
Dengan kolaborasi antara institusi pendidikan, tenaga pengajar, siswa, dan orang tua, upaya sederhana ini diharapkan dapat memberikan dampak besar dalam menciptakan generasi muda yang lebih sehat dan peduli terhadap kebersihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H