"Anak-anak adalah generasi penerus, dan membiasakan mereka menjaga kebersihan sejak dini akan berdampak besar pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan," ujar Prof. Sri Untari.
Metode Edukasi yang Menarik dan Interaktif
Penyuluhan dilakukan menggunakan metode edukasi yang menarik dan interaktif. Acara dimulai dengan pre-test sederhana untuk mengukur pemahaman awal siswa tentang cuci tangan. Hasilnya, hanya 12% siswa yang memahami pentingnya kebiasaan ini. Kemudian, para mahasiswa menyampaikan materi tentang kapan saja waktu penting untuk mencuci tangan, seperti sebelum makan, setelah bermain, setelah menggunakan toilet, dan setelah berinteraksi dengan hewan.
Selain itu, siswa diperkenalkan dengan teknik mencuci tangan enam langkah yang benar, yaitu:
1. Membasahi tangan dengan air mengalir.
2. Menggosok sabun pada telapak tangan.
3. Menggosok punggung tangan secara bergantian.
4. Membersihkan sela-sela jari.
5. Membersihkan ujung jari dan ibu jari.
6. Membersihkan pergelangan tangan dan membilas hingga bersih.
Demonstrasi dan praktik langsung menjadi bagian penting dari kegiatan ini. Mahasiswa Polkesma memandu siswa mencuci tangan sembari menyanyikan lagu edukatif yang mudah diingat. Interaksi seperti ini membuat siswa merasa lebih terlibat dan antusias.
Hasil yang Signifikan
Setelah mengikuti penyuluhan, siswa kembali diberikan post-test untuk mengevaluasi pemahaman mereka. Hasilnya menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan 92% siswa berhasil memahami dan mempraktikkan langkah-langkah cuci tangan yang benar.