Mohon tunggu...
Dita Magdalena
Dita Magdalena Mohon Tunggu... Lainnya - Yang terasa singkat semoga lebih bermakna

@ditamagdalena_

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menyesallah Sampai Kau Mati

4 Agustus 2021   12:03 Diperbarui: 4 Agustus 2021   12:59 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anaya kembali menatap Bara. Laki laki itu tengah berusaha mengingat kejadiannya, namun semuanya sia-sia. Hingga akhirnya Bara menyerah dan mengenggam tangan Anaya berharap kelanjutannya. Namun gadis itu langsung menundukkan kepalanya, tidak berani menjawab.

"Baginda melihat silsilah keluargamu, keahlian pedang dan pengalaman perang yang kau miliki, Ia menduga bahwa sebentar lagi kau akan melakukan pemberontakan di istana". Suasana hening dipatahkan oleh jawaban seorang ibu-ibu yang sedari tadi duduk disebelah Anaya.

Dengan cepat Bara menyangkal semua tuduhan yang Raja arahkan padanya. Dirinya tidak mungkin berniat melakukan sesuatu yang membahayakan nyawanya hingga harus diburu pihak kerajaan apalagi melakukan pemberontakkan.

Berpikir berulang kali pun, Bara tetap teguh pada pendiriannya. Gadis yang ada dihadapannya juga percaya bahwa dirinya tidak mungkin melakukan itu dan Raja telah mengeluarkan dugaan tidak berdasar.

"Dugaan Baginda Raja membahayakan nyawamu, bersembunyilah disini hingga ia menurunkan titahnya untuk membunuhmu" sambung ibu itu lagi, dan langsung pergi meninggalkan mereka.

Mendengar hal itu, semakin panaslah hati Bara. Ia tidak habis pikir kenapa Raja harus mengeluarkan titah itu daripada bertanya baik-baik untuk sesuatu yang tidak mungkin akan ia lakukan.

"Jika ia memang menduga pemberontakan, maka akan ku lakukan" ucap Bara dengan tekad yang bulat. Ia sungguh menyesali tindakan sang Raja yang menyebabkan ia harus merasakan hal-hal menyakitkan sampai sampai kehilangan ingatannya.

Anaya tidak sanggup menghentikan laki-laki itu. Ia dengan jelas melihat raut kecewa dan marah Bara menjadi satu. Gadis itu hanya terdiam, ia akan mencoba menghentikan Bara jika dia sudah tenang.

Dua minggu sudah terlewati. Bara sudah merasa lebih baik dan kini tengah berlatih bela diri yang ia kuasai. Kemampuan Bara sangat luar biasa, dengan lincah ia menggerakan tubuhnya dari satu gerakan ke gerakan lainnya.

Beberapa waktu kemudian, laki-laki itu sudah merasa siap. Kondisinya benar-benar sehat dan kini ia sudah bersiap untuk berangkat ke pusat istana. Tidak ada celah untuk berubah pikiran, bahkan usaha Anaya untuk membujuknya pun tidak sekalipun ia dengarkan.

"Biarkan beberapa orang diantara kami ikut denganmu Bara, kami akan membantu jika sewaktu-waktu nyawamu dalam bahaya"terdengar suara pria dari arah belakang Bara yang ia kenali sebagai pemimpin di daerah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun