Mohon tunggu...
Dita Nitami
Dita Nitami Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswi

Mahasiswi FTIK

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan SDM dari Perguruan Tinggi

11 November 2019   23:20 Diperbarui: 25 Juni 2021   02:32 3510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abstrak

Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam suatu institusi, tidak terkecuali pada bidang pendidikan. Negara yang hebat akan menempatkan pendidikan sebagai prioritas pertamanya, karena dengan pendidikan, kemiskinan pada rakyat di negara tersebut akan dapat tergantikan menjadi kesejahteraan. 

Bagaimanapun, dalam perkembangannya, pendidikan di Indonesia senantiasa harus menghadapi beberapa masalah di setiap tahapnya. Masalah-masalah tersebut hanya dapat diselesaikan dengan partisipasi dari semua pihak yang terkait di dalam sistem pendidikan. 

Dalam hal tersebut, perguruan tinggi mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan pendidikan yang dalam pelaksanaannya yaitu dengan menerapkan strategi-strategi yang diharapkan mampu melahirkan generasi muda dengan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas.

Kata Kunci : Pendidikan, Sumber Daya Manusia, Pendidikan Indonesia, Perguruan Tinggi

PENDAHULUAN

            Bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu intitusi yang paling bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah perguruan tinggi. Sehingga perguruan tinggi harus melakukan penyesuaian yang dinamis terhadap lingkungan. 

Salah satu bentuk penyesuaian perguruan tinggi adalah diberlakukannya kerangka pengembangan pendidikan tinggi jangka panjang HELTS (High Education Long Term Strategy), yang mempunyai tiga pilar utama yaitu Peningkatan daya saing bangsa, Otonomi insdustri pendidikan tinggi, dan Kesehatan organisasi.

Baca juga : Menyiapkan SDM Handal untuk Pemilu 2024

            Perguruan tinggi itu memiliki misi ganda yaitu peningkatan kualitas dan peningkatan kuantitas. Artinya menghasilkan manusia yang berkualitas dalam kuantitas yang besar. Tugas perguruan tinggi adalah menghasilkan manusia-manusia yang kreatif, memiliki daya saing yang tinggi dan produktif. 

Perguruan tinggi juga mengemban fungsi dalam membina dan mendidik mahasiswa untuk menjadi sumber daya manusia yang cerdas agar berperan dan berkontribusi terhadap pembangunan sesuai posisi dan kemampuannya masing-masing. Sedemikian pentingnya peningkatan kualitas ini sehingga dalam pembangunan sumber daya manusia, pengembangannya perlu mendapatkan perhatian yang serius dari semua pihak.

            Namun maju mundurnya lembaga perguruan tinggi tersebut sangat ditentukan oleh sumber daya manusia itu sendiri dan manajemen pengelolaan. Tentu saja tenaga edukatif (dosen) sebagai titik sentral dalam keberhasilan perguruan tinggi disamping staf administratif dan lembaga-lembaga kemahasiswaan. 

Kualitas dan komitmen tenaga edukatif (dosen) yang ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai serta lingkungan yang kondusif, akan memberikan kepuasan tersendiri bagi dosen dan ini merupakan kunci utama keberhasilan sebuah lembaga pendidikan tinggi. Dengan demikian dapatkah perguruan tinggi meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas?

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Penelitian merupakan suatu cara ilmiah yang dilakukan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam hal ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dan jenis penelitian yang digunakan adalah kepustakaan. Dalam menyusun artikel ini, peneliti mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari kepustakaan yang berhubungan. 

Sumber-sumber kepustakaan tersebut berasal dari buku, jurnal, dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan sumber daya manusia dan pendidikan, pendidikan di Indonesia, dan meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia.

ANALISIS

Sumber Daya Manusia Dan Pendidikan

            Menurut Undang-Undang RI No 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

            Sedangkan Sumber Daya Mausia (SDM) adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Selanjutnya dijelaskan bahwa daya pikir adalah kecerdasan yang dibawa lahir (modal dasar) sedangkan kecakapan adalah diperoleh dari usaha pendidikan. 

Daya fisik adalah kekuatan dan ketahanan seseorang untuk melakukan pekerjaan atau melaksanakan tugas yang diembannya. Dengan demikian, SDM bidang pendidikan adalah kompetensi fungsional yang dimiliki tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugasnya.

            Pengembangan dan pendidikan merupakan dua konsep yang berbeda, tetapi memiliki keterkaitan yang saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam hal ini, pengembangan dapat dilakukan melalui pendidikan, sehingga pendidikan menjadi wahana bagi pengembangan. 

Untuk itu, maka pendidikan memerlukan SDM yang kompeten sebagai aset bagi proses pengembangan dan SDM yang kompeten tersebut dicapai melalui proses pengembangan. Dengan demikian, SDM menjadi bagian penting dalam pengembangan dan pendidikan. 

SDM berkualitas yang dibutuhkan diperoleh melalui suatu proses, sehingga dibutuhkan suatu program pendidikan dan pelatihan untuk mempersiapkan dan pengembangan kualitas SDM yang sesuai dengan transformasi sosial.

Baca juga : Mengapa Pemimpin SDM Ingin Kembali Fokus kepada Insan Perusahaan?

Pendidikan Di Indonesia      

            Pendidikan merupakan usaha etis dari manusia, untuk manusia, dan untuk masyarakat manusia. Pendidikan dapat mengembangkan bakat seseorang sampai pada tingkat optimal dalam batas hakikat individu, dengan tujuan supaya tiap manusia bisa secara terhormat ikut serta dalam pengembangan manusia dan masyarakat terus menerus mencapai martabat kehidupan yang lebih tinggi. Pendidikan merupakan cahaya penerang yang menuntun manusia dalam menentukan arah, tujuan, dan makna kehidupan ini.

            Melihat pada beberapa tahun lalu, Indonesia memiliki siswa yang cerdas, jenius dan brilian yang bernama Bacharuddin Jusuf Habibie. Beliau adalah seorang tokoh yang memberikan kontribusi sangat besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bukan hanya di negara kita tercinta Indonesia tetapi juga dalam kancah dunia. 

Beliau memiliki karier yang gemilang sebagai penemu teori kedirgantaraan, namun apakah kesuksesan Habibie ini adalah isyarat suksesnya sistem pendidikan di Indonesia? Pada kenyataannya pendidikan di Indonesia tidak segemilang karier Habibie. Data UNESCO tahun 2013 menyebutkan bahwa Indonesia menduduki peringkat 121 dari 185 negara ditinjau dari mutu pendidikannya.

            Selain itu data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukan bahwa diantara 1,6 juta peserta uji kompetensi guru, lebih dari 1,3 juta diantaranya memiliki nilai dibawah 60 dari rentangan nilai 0 sampai 100. Dari ujian ini pula, hanya 192 guru yang mendapatkan nilai diatas 90 sementara hampir 130 ribu diantaranya hanya mampu memperoleh nilai dibawah 30. Betapa rendahnya kapabilitas tenaga pengajar yang mana nantinya akan berimbas kepada kualitas pendidikan di setiap daerah. 

Belum lagi Sistem pendidikan atau kurikulum di Indonesia yang masih sering berubah. Karena pada kenyataannya pemerintah sering melakukan perubahan kurikulum pendidikan yang baru untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Walaupun terkadang tujuan dari pemerintah dalam meningkatkan pendidikan tidak selalu sejalan dengan kenyataan di lapangan.

Baca juga : Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk Pelatihan Barista untuk Meningkatkan SDM

            Begitu banyaknya problematika pendidikan di Indonesia yang muncul mulai dari kurikulum, kualitas, kompetensi, bahkan kompetensi kepemimpinan baik dijajaran tingkat atas maupun tingkat bawah seperti yang telah disebutkan di atas. Karena pendidikan merupakan kunci pembangunan nasional, untuk itu peranan kepemimpinan dalam dunia pendidikan sangat penting dalam membuat arah dan implementasi kebijakan pendidikan. 

Memang harus diakui bahwa masalah pendidikan termasuk masalah yang paling sulit untuk ditangani. Berbagai macam kebijakan telah dilakukan oleh pemerintah, walaupun dalam prakteknya kadang-kadang menyimpang dari ketetapan. Meskipun demikian kita tidak boleh sepenuhnya menyalahkan pemerintah dalam rendahnya mutu pendidikan di Indonesia ini tetapi kita harus menyadari bahwa kemajuan pendidikan tersebut menjadi tugas bagi semua pihak. 

Kita harus mengintrospeksi diri sendiri, jangan tanyakan apa yang telah kita dapatkan dari sistem pendidikan tersebut, tetapi tanyakan kepada diri kita sendiri kontribusi apa yang telah kita berikan untuk membantu pemerintah dalam memajukan mutu pendidikan di Indonesia.

Meningkatkan SDM Dari Pendidikan Perguruan Tinggi

            Hal mendasar yang patut diperhitungkan oleh bangsa Indonesia, khususnya pemerintah Indonesia yaitu bagaimana menjadikan negara dengan jumlah penduduk yang besar dalam unggul mutu sumber daya manusianya. Dengan demikian tantangan terbesar dari bangsa ini adalah tentang rendahnya mutu pendidikan. 

Bangsa ini mau tidak mau harus melakukan perbaikan dan pembaharuan di berbagai sektor yang berkaitan dengan pendidikan. Tentang prospek pendidikan nasional ke depan dalam menghadapi era perkembangan globalisasi, kesadaran global tentang peningkatan sumber daya manusia adalah sebuah keharusan bagi dunia pendidikan. Hal ini karena pendidikan sebagai bentuk investasi dalam mempersiapkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas.

            Dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas dari perguruan tinggi pastinya memerlukan strategi-strategi yang perlu untuk dilakukan. Adapun strategi yang dapat dilakukan diantaranya yang pertama yaitu dari segi dosen sebagai pengajar dan pendidik. 

Dosen harus mempunyai kualifikasi yang diperlukan bagi penyampain ilmunya kepada mahasiswa. Dengan tenaga dosen yang berkompeten dan berkualitas akan memudahkan penyampaian ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga apa yang disampaikan kepada mahasiswa dapat diterima dan dikembangkan sesuai dengan kemampuan mahasiswa dengan kajian bidang ilmu yang dipilihnya. 

Selain itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan kualitas dosen yang ada sekarang, perubahan-perubahan mendasar pada kurikulum dan metode belajar mengajar akan timpang dan bisa jadi kurang efektif. Peningkatan kualitas dosen perlu dimulai dari sistem perekrut, peningkatan kemampuan dosen, sistem penilaian terhadap kemampuan dan kinerja dosen, serta sistem peningkatan karirnya. 

Tentu saja upaya peningkatan kualitas dosen perlu disertai dengan peningkatan kesejahteraannya. Kemampuan dosen itu meliputi kemampuan dalam ilmu pengetahuan yang akan diajarkan dan teknik dalam memberikan pengajaran. Hal ini berarti peningkatan kemampuan dosen perlu dilakukan dari dua aspek yaitu peningkatan ilmu pengetahuan di bidangnya, dan kemampuan atau ketrampilan dalam mengajar, yakni menggunakan metode pembelajaran secara tepat. 

Disamping itu juga dapat dilakukan melalui meningkatkan kegiatan-kegiatan seminar baik lokal, regional dan nasional, simposium, diskusi, serta penataran-penataran dan lokakarya, baik di fakultas dan universitas sendiri, maupun di perguruan tinggi terkemuka di tanah air. Meningkatkan kegiatan kerjasama dengan dinas-dinas, dunia usaha dan dunia industri dalam kaitannya dengan program keterkaitan dan kesepadanan sebagai penambah wawasan dan cara berpikir serta ketrampilan bagi dosen. 

Dengan adanya keterkaitan secara sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi dan dunia usaha/industri, maka ketimpangan mutu lulusan perguruan tinggi merupakan tanggung jawab yang harus dipikul bersama. Pemerintah memberikan fungsi pembinaan dan pengaturan, dunia usaha/industri menyerap lulusan dan perguruan tinggi menyiapkan lulusannya dengan standarisasi mutu guna mengisi dunia kerja tersebut.

            Strategi yang kedua yaitu dari segi mahasiswa. Strategi ini dilakukan dengan cara melakukan seleksi pada calon mahasiswa. Pada sebagian institusi perguruan tinggi biasanya membuat target dalam menampung mahasiswa sebanyak-banyaknya. Penerimaan calon mahasiswa yang sebanyak banyaknya tanpa melakukan tes seleksi maka kualitas dari calon mahasiswa tersebut masih dipertanyakan. 

Apakah calon mahsiswa tersebut telah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Untuk itu perlu adanya sistem seleksi yang nantinya akan menghasilkan mahasiswa yang berkualitas pula. 

Dalam meningkatkan mutu pendidikan, dari calon mahasiswa harus betul-betul dapat dijaring dengan seleksi yang ketat supaya calon mahasiswa yang diterima itu mempunyai standar kualitas yang baik karena bagaimanapun mahasiswa memiliki tanggung jawab terhadap perkembangan sebuah perguruan tinggi.

 Untuk menambah mutu serta kemampuan mahasiswa ketika masih mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi, maka perlu ditambah dengan kemampuan berorganisasi. Karena dengan mengikuti organisasi ini akan mampu mengembangkan potensi pribadi dari mahasiswa dan menambah pengalaman guna menunjang ilmu pengetahuan yang diterimanya.

            Strategi yang ketiga yaitu dari segi Sarana dan Prasarana. Untuk menghasilkan kualitas tenaga lulusan perguruan tinggi, maka harus bekerja sama dengan pihak dunia usaha/industri sebagai penyerap dan pemakai tenaga lulusan perguruan tinggi. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan unsur mahasiswa, alumni dan perusahaan-perusahaan yang mewakili dunia usaha, untuk memberikan masukan yang berguna untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang diharapkan mampu berkiprah di era globalisasi. 

Untuk itu, maka perlu perbaikan terhadap kurikulum dengan menambahkan program-program baru seperti : penguasaan bahasa internasional, teknologi komputer, program magang dan etika. Laboratorium sebagai ajang latih dan praktek mahasiswa perlu dilengkapi dengan fasilitas yang cukup serta program pelatihannya harus disesuaikan dengan perkembangan dunia industri dan jasa. 

Sedangkan perpustakaan sebagai jantungnya perguruan tinggi perlu diperkaya dan dilengkapi dengan berbagai jurnal dan literatrur yang terbaru. Sarana komputerisasi dan perangkat yang lengkap memungkinkan mahasiswa dapat melakukan interaksi secara global, termasuk menggali pengetahuan lewal internet.

Demikian pula gedung atau ruang perkuliahan serta perlengkapannya sebagai penunjang proses pendidikan dan pengajaran sangat perlu mendapat perhatian dari segi kebersihan, keindahan serta kenyamanannya.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan :

            Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan merupak kunci utama dalam kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan maka kualitas sumber daya manusia suatu bangsa akan meningkat dan bisa membawa kemakmuran bagi bangsanya. 

Salah satu cara meningkatkan mutu pendidikan yaitu dari pendidikan perguruan tinggi. Untuk itu dalam hal ini perlu dilakukannya sekumpulan strategi yang dapat dilakukan oleh perguruan tinggi untuk menghasilkan generasi-generasi bangsa yang cerdas, kompetitif, dan produktif. 

Karena pada kenyataannya mutu pendidikan di Indonesia masih sangat rendah yakni dengan banyaknya problematika pendidikan di Indonesia yang muncul mulai dari kurikulum, kualitas, kompetensi, bahkan kompetensi kepemimpinan baik dijajaran tingkat atas maupun tingkat bawah. 

Sehingga untuk menyiasati hal tersebut perlu adanya terobosan-terobosan yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan salah satunya yaitu melalui perguruan tinggi tersebut dengan meingkatkan kualitas dosen, mahasiswa serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

Saran :
            Dalam meningkatkan mutu pendidikan sudah sepantasnya menjadi tanggung jawab bagi semua pihak. Untuk itu, kita tidak usah menyalahkan suatu pihak dalam rendahnya mutu pendidikan di Indonesia ini. Tetapi bagaimana kita bisa berusaha bersama-sama dan bekerjasama dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. 

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan dan kemajuan suatu negara. Untuk itu peran perguruan tinggi sebagai sebuah institusi sangatlah menentukan dalam melahirkan generasi-generasi bangsa yang mandiri, cerdas, kompetitif, dan produktif. 

Sehingga dalam pelaksanaan pendidikan di perguruan tingi hasuslah memiliki dosen-dosen yang kompeten, mahasiswa yang berkualitas serta memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Sehingga dengan adanya kriteria tersebut diharapkan dari perguruan tinggi terbentuklam generasi bangsa  berpendidikan yang mempunyai sumber daya manusia unggul serta berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA

Hamid, Sanusi. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan. Yogyakarta: Penerbit Deepublish

Santoso, Slamet Imam,  1987. Pendidikan di Indonesia Dari Masa Ke Masa. Jakarta: CV. Haji Masagung

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Transmedia Pustaka

Asmawi, Muhammad Rosul. Strategi Meningkatkan Lulusan Bermutu di Perguruan Tiggi. https://media.neliti.com/media/publications/4389-ID-strategi-meningkatkan-lulusan-bermutu-di-perguruan-tinggi.pdf diakses pada tanggal 10 November 2019 pukul 17.35 WIB

Menyoal Sistem Pendidikan di Indonesia. https://www.its.ac.id/news/2019/05/02/menyoal-sistem-pendidikan-di-indonesia/ diakses pada tanggal 8 November 2019 pukul 18.02 WIB

Dita Nitami Ainayyah
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Tulungagung
Jl. Mayor Sujadi No. 46, Kudusan,  Plosokandang, Kec. Kedungwaru,
Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, 66221

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun