Mohon tunggu...
Dita Widodo
Dita Widodo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha. Praktisi urban garden dari 2016-sekarang. Kompasiana sebagai media belajar dan berbagi.

1996 - 2004 Kalbe Nutritional Foods di Finance Division 2004 - 2006 Berwirausaha di Bidang Trading Stationery ( Prasasti Stationery) 2006-sekarang menjalankan usaha di bidang Travel Services, Event Organizer dan Training Consultant (Prasasti Selaras). 2011 Mulai Belajar Menulis sebagai Media Belajar & Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mengenang Cak Nur (Almarhum) – Jalan Hidup Seorang Visioner (Bagian 1)

31 Juli 2012   02:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:25 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nurcholish terus menempa diri dengan belajar dan berorganisasi. Ia juga kemudian dipercaya menjabat menjadi  Pemimpin HMI.

Tulisan ini sudah cukup panjang rasanya....Masing-masing kita dapat memaknai dengan cara masing-masing.

Ternyata orang tokoh cendekiawan yang berpengaruh itupun mengalami masa-masa sulit dan memprihatinkan.

Bahwa manusia dilahirkan lengkap dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Seorang tokoh sekaliber Nurcholish Madjid pun adalah seorang yang buta warna. Tak usah risaukan kelemahan itu,  dan berkonsentrasilah hanya pada : potensi diri yang dimiliki dengan terus belajar dan belajar. Berjuang tanpa henti...! :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun