Sekitar 6 bulan kemudian, Pak S menghubungi saya. Kejutan beriktunya untuk saya pastinya. Suaranya terdengar ramah, bersahabat. Beliau cerita jika sudah mendapat pekerjaan baru yang lebih baik di perusahaan M.
“Subhanallah… senang sekali mendengarnya Pak. Semoga lembaran baru penuh berkahNya telah terbuka di hadapan Bapak…”
Ini adalah kabar gembira bagi kami semua. Pertama, adalah kabar bahagia karena Pak S tidak seterpuruk yang kami khawatirkan. Biar bagaimana pun, kami amat berkontribusi dengan cerita kelamnya. Keduanya, Pak S masih menghubungi saya untuk berbagi kabar. Ini adalah serupa karunia Allah yang tak terkira untuk kami. Saya bergumam ;”Demikian indahnya jika Allah berkenan membalikkan hati dan menghidupkannya kembali.”
***
Belum lama ini, Pak S menghubungi saya kembali. Kini sebagai pemegang wewenang cukup tinggi di perusahaan M, beliau mengajak kami bekerjasama kembali. Kami ditunjuk sebagai EO tanpa melalui proses tender apa pun. Setelah melihat rincian biaya yang kami ajukan memang realistis dan cukup kompetitif, tanpa tawar menawar sedikitpun, beliau berujar ; “Langsung dibuatkan invoice saja Bu, biar bagian akunting kami segera memproses pembayarannya 100%.”
Subhanallah…. Kejadian ini bukan sekadar urusan berniaga dan matematika tambah, kurang, kali dan bagi. Bagaimana Allah merengkuh mereka yang bertaubat dan menggenapkan niat memperbaiki kesalahan adalah sebuah hal yang menakjubkan. Seberapa jauh engkau tersesat, masih selalu ada jalan untuk kembali dan Dia akan menyambut kita dengan berlari jika sepenuh hati kita bertekad untuk berbenah diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H