Selain kenaikan kedelai, minyak goreng juga mengalami kenaikan yang menyebabkan masalah besar bagi home industri tempe dan kripik tempe. Kenaikan harga minyak goreng ini juga berdampak pada seluruh lapisan masyarakat seperti pedagang dan para pengguna minyak goreng untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.Â
Hal itu tentu membuat para home industri harus memutar otak untuk menghadapi permasalahan ini, terlebih lagi jika bahan baku utamanya adalah minyak goreng. Sementara itu, dampak kenaikan harga minyak goreng membuat para home industri harus menambah modal untuk usahanya. Harga minyak goreng yang naik itu membuat untung yang didapatkan menjadi sedikit.
Kesimpulannya bahwa dampak dari kenaikan harga bahan baku ini cukup berdampak bahkan ada yang sampai mogok dan beralih pekerjaan, namun disisi lain ada juga yang mengikuti arus kenaikan bahan baku. Kenaikan harga bukan hanya menjadi momok bagi masyarakat umum sebagai konsumen saja akan tetapi seorang pengusaha akan ikut panik jika bahan baku naik.Â
Para pengusaha harus memutar otak untuk menghadapi kondisi seperti ini. Dengan kenyataan tersebut sebenarnya pengusaha tidak ingin menyusahkan para konsumennya. Selain itu juga tidak adanya strategi untuk menyiasati kenaikan harga bahan baku ini.Â
Hal yang bisa pengusaha home industri lakukan dalam mengatasi kenaikan harga bahan baku ini adalah dengan menggunakan salah satu cara yang bisa dilakukan oleh para pengusaha ketika bahan baku naik dengan mencari bahan baku alternatif.Â
Tentu ada banyak cara untuk mencari bahan baku alternatif yang bisa dilakukan demi menyiasati peningkatan harga bahan baku sehinga membuat pengeluaran bertambah banyak. Apabila memang hanya ada beberapa supplier dan setiap supplier memiliki harga yang sama, bisa mencoba strategi lain yaitu mencoba menggabungkan antara kedelai impor dan lokal jika memang tidak bisa dilakukan cara lainnya.Â
Cara yang lain yaitu dengan mengurangi spesifikasi produk atau jasa. Para pengusaha memilih untuk memengurangi spesifikasi produk mereka dari pada bisnis mereka mati dipasaran. Jika biasanya produk yang mereka jual panjangnya 15 cm sekarang dikurangi menjadi 12cm.Â
Langkah ini bisa dilakukan demi menyiasati persaingan usaha dengan  tidak menaikkan harga jual yang berlaku di pasaran. Apalagi kebanyakan masyarakat lebih memilih mementingkan harga dibandingkan dengan ukuran produknya. Mengurangi spesifikasi produk merupakan pilihan para pengusaha untuk tetap bisa berdagang dengan tidak menaikan harga jual.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H