Mohon tunggu...
Dismas Kwirinus
Dismas Kwirinus Mohon Tunggu... Penulis - -Laetus sum laudari me abs te, a laudato viro-

Tumbuh sebagai seorang anak petani yang sederhana, aku mulai menggantungkan mimpi untuk bisa membaca buku sebanyak mungkin. Dari hobi membaca inilah, lalu tumbuh kegemaran menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tuhan Kita Sama

17 Oktober 2020   07:57 Diperbarui: 17 Oktober 2020   08:14 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ohh, maaf.... Maksudku..."

"Tidak apa-apa. Aku hanya bercanda."

"Tidakkah kamu mau pindah agama demi keselamatanmu?"

"Petronella, pada saat di pantai maksutku saat itu ingin melamarmu. Tetapi aku tahu bahwa pendirianmu kuat. Pindah agama pun aku tetap tidak dapat memilikimu. Kamu telah mengajarkan ku arti kesetiaan. Maka biarkan aku sama kuatnya dengan batu karang ini. Aku ingin menegakkan Islam di atas namaku."

"Achmed, dalam tradisi Kristen mereka yang mati mempertahankan imannya disebut martir kudus. Dialah yang menerima mahkota surga dan kini kamu telah menjadi martir bagi agamamu." Petronella mulai menitikkan air mata keharuannya.

"Allah yang kita sembah sama bukan? Kita hanya berbeda jalan. Kau melalui jalan Kristen dan aku jalan Islam. Namun tetap tujuan kita adalah sama yaitu Sang Pencipta. Surga yang sedang kita tuju juga sama, aku akan pergi ke sana mendahului kamu. Aku menunggumu. Aku mencintaimu."

"Aku juga mendoakanmu."

"Kurasa sekarang Tuhan Yesus dan Nabi Mohamad sedang tersenyum dan saling menjabatkan tangan saat melihat kita. Petronella besok aku akan bertemu mereka, akan banyak pertanyaan dariku untuk mereka. Aku juga akan menyampaikan salammu untuk mereka."

"Amin Achmed.. Amin"

Petronella tak kuasa. Air mata yang dari tadi hanya  menetes kini bagaikan hujan pertama. Ia tak tega melihat Achmed di samping itu ia pun kagum pada sifat ksatriannya.

Malang, 17 Oktober 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun