"Apa maksudmu bertobat? Kau kira Kristen itu kafir? Tunggu ternyata selama ini kita belajar bersama kau tidak juga berubah?" Petronella mengerenyitkan dahinya.
"Ehh.. maaf, maksudku itu begini..!!!" Achmed gelagapan, ia sudah melakukan kesalahan fatal karena omongannya.
"Cukup, aku kira memang kita tidak akan selamanya saling mengerti, Tuhan kita memang berbeda. Kau dan aku adalah ciptaan yang berbeda." Petronella pergi meninggalkan Achmed.
Maka pada saat itu perasaan mereka selama ini telah buyar. Achmed akan selalu merasa menyesal. Petronella tidak lagi tinggal di kamar yang disediakan oleh Achmed namun tinggal bersama di rumah tahanan tempat biarawan-biarawati ditawan.Â
Ia sadar bahwa dirinya telah jauh dari Yesus. Maka ia pun menghabiskan hari-harinya dengan berdoa. Tiada lagi kawan yang fana karena sekarang kawan sejatinya adalah Kristus. Namun perasaan tidak dapat dibohongi. Disetiap larik doa Petronella selalu terselip nama Achmed. Ia tinggal dipengasingan itu selama tiga tahun.
Di lain cerita Fernando dari Castilla menikahi Isabella dari Aragon. Dengan pernikahan itu maka Fernando diangkat menjadi raja atas negeri Spanyol. Di bawah pimpinan Raja Fernando Spanyol mulai mengadakan perebutan kota-kota yang dikuasai oleh bangsa Moor. Fernando juga menetralkan dan mensterilkan Spanyol dari hal-hal Islam. Mulai dari Sevilla, Malaga, Cordoba, dan Granada. Pada saat pertempuran itu Almansour walinegri Granada tewas dan jendral Achmed serta pasukan Islam ditawan. Mereka diasingkan  dan dipenjarakan di kota Madrid.
Petronella beserta para rohaniawan-rohaniwati dibebaskan dan oleh Raja Fernando mereka diberi hadiah berupa biara-biara baru. Petronella mendapatkan biara barunya di kota Madrid. Sebulan setelah penaklukkan bangsa Moor itu Raja memeberikan referendum bahwa para tahanan perang akan diesekusi kecuali mereka yang mau bertobat dan berlindung dibawah kuasa Paus. Petronella mengetahui bahwa Achmed ditawan di penjara kota, maka ia pun menjenguk Achmed. Di penjara ia melihat Achmed dipasung di tiang penjara.
"Achmed, Achmed kau dengar aku?" Wajah Petronella penuh dengan kecemasan.
"Hai, lama kita tak berjumpa. Kau tetap sama. Aku minta maaf atas omonganku saat itu."
"Achmed, aku mau memberi tahumu bahwa Raja Fernando akan mengesekusi tawanan Islam kecuali ada yang mau bertobat."
"Bertobat? Apa kau bermaksud kalau Islam itu kafir?"