Mengapa? Karena seseorang terdorong karena kasih mengupayakan suatu sistem pengobatan dengan harapan yang bersangkutan bisa diselamatkan baik secara fisiologis maupun secara rohaniah.
Selain itu, nilai esensial yang mau diangkat dalam tradisi ngemaik manik nemia' ialah bahwa seseorang mau mengungkapkan kasih dan persaudaraan karena kita semua diciptakan oleh Petara Puyang Gana secara sama (sehakekat).
Perlengkapan ritual
Ada beberapa benda adat yang mesti dipersiapkan terlebih dahulu sebelum upacara digelar. Diantaranya babi dan ayam, tuak, ilum (pinang sirih, rokok), telur ayam kampung, talam (berisi air, batu, tanah dan telur), abu, sebangkang (pulut panggang atau lemang), kelapa tua bertunas, ketawak atau gong serta kain panjang (selendang).
Babi, ayam dan beras melambangkan kesempurnaan atau suatu persembahan yang terbaik. Beras biasanya menggunakan beras yang biasa dimasak untuk kebutuhan sehari-hari.Â
Beras juga melambangkan kehidupan. Babi dan ayam berarti memberikan sesuatu yang terbaik. Tuak adalah minuman yang menyenangkan seperti anggur bagi orang Eropa.Â
Tuak melambangkan persaudaraan, walaupun kalau dikonsumsi dalam jumlah banyak bisa memabukkan. Tuak merupakan minuman khas orang Dayak dalam upacara adat.
Kelapa tua bertunas melambangkan kekokohan ikatan antara anak yang dimandikan dengan orang tuanya. Ketawak atau gong melambangkan hidup dan kekuatan anak.Â
Kekuatan bukan sekedar fisik melainkan juga semangat yang kuat. Kain panjang melambangkan ikatan yang erat antara anak dengan orang tua. Fungsinya untuk menggendong anak yang dimandikan jika anak itu masih sangat kecil atau bayi.
Bagi orang Dayak Desa, benda-benda adat itu mempunyai nilai dan makna yang sangat berarti bagi mereka. Setiap adat istiadat yang berlaku dalam setiap kebudayaan khususnya kebudayaan Dayak memiliki makna dan memiliki efek positif bagi kehidupan orang Dayak dan juga bagi kehidupan masyarakat pada umumnya.
Ritus Ngemaik Manik Nemia'