Mohon tunggu...
Diski Chandra
Diski Chandra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Universitas Prof. DR.HAMKA

Author

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Marxisme dalam Insfrastruktur Kapitalisme Kritik Terhadap Dampak Sosial dan Lingkungan Studi Kasus Jalan Tol Trans - Jawa

7 Juli 2024   11:19 Diperbarui: 7 Juli 2024   11:34 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Proses keputusan politik di balik pembangunan Jalan Tol Trans-Jawa mencakup berbagai tahap yang melibatkan perencanaan strategis, pemilihan rute yang optimal, pendanaan, dan pengadaan tanah. 

Pada awalnya, pemerintah menetapkan bahwa jalan tol ini akan menghubungkan Jakarta (ibu kota Indonesia) dengan Surabaya (kota terbesar kedua di Indonesia dan pusat ekonomi di Jawa Timur), melalui jalur utama yang melintasi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. 

Keputusan politik untuk membangun jalan tol ini juga dipengaruhi oleh dorongan dari sektor swasta dan investor yang melihat potensi besar dalam pembangunan infrastruktur transportasi yang modern. Secara ekonomi, jalan tol diharapkan dapat meningkatkan efisiensi logistik dan mengurangi biaya transportasi bagi industri dan bisnis, yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya saing ekonomi nasional. 

Diharapkan bahwa pengembangan ini akan mendorong investasi lebih lanjut di wilayah yang dilalui oleh jalan tol, menciptakan lapangan kerja baru, dan mempercepat distribusi produk-produk industri. Keuntungan ekonomi yang diharapkan dari proyek Jalan Tol Trans-Jawa mencakup peningkatan mobilitas barang dan orang, yang akan membuka akses ke pasar yang lebih luas dan memperluas jangkauan geografis bagi bisnis dan industri. Jalan tol ini juga diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas di jalan-jalan konvensional, sehingga meningkatkan efisiensi waktu perjalanan dan mengurangi biaya operasional untuk transportasi barang. 

Dalam jangka panjang, pemerintah juga berharap bahwa jalan tol ini akan membawa pertumbuhan ekonomi yang merata di sepanjang jalurnya, mempercepat urbanisasi dan pembangunan di daerah-daerah sekitarnya. Namun, selain manfaat ekonomi, proyek ini juga menimbulkan sejumlah tantangan dan dampak sosial yang perlu diperhatikan. 

Proses pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol sering kali melibatkan pembebasan lahan dari pemilik tanah lokal, yang dapat menimbulkan ketidakpuasan atau masalah hukum terkait ganti rugi dan kompensasi. Selain itu, ada juga kekhawatiran terkait dengan dampak lingkungan seperti deforestasi, polusi udara, dan perubahan ekosistem akibat dari pembangunan infrastruktur skala besar ini. 

Secara keseluruhan, Jalan Tol Trans-Jawa adalah proyek infrastruktur penting yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa. Meskipun menjanjikan keuntungan ekonomi yang signifikan, implementasi proyek ini memerlukan manajemen yang hati-hati untuk meminimalkan dampak negatifnya terhadap masyarakat lokal dan lingkungan sekitar.


Kritik Terhadap Dampak Sosial dan Lingkungan

Kritik terhadap dampak sosial dan lingkungan dari pembangunan jalan tol seperti Trans-Jawa di Indonesia sangat relevan dalam konteks perlindungan hak asasi manusia dan keberlanjutan lingkungan. Salah satu dampak sosial yang signifikan adalah terkait dengan komunitas lokal yang terkena dampak langsung dari proyek ini. 

Proses pengadaan lahan untuk pembangunan jalan tol sering kali melibatkan pengusiran paksa atau pemaksaan untuk menjual tanah mereka dengan harga yang mungkin tidak adil. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan dan ketegangan sosial di antara penduduk setempat, terutama jika mereka kehilangan sumber mata pencaharian atau tempat tinggal yang sudah mereka miliki secara turun-temurun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun