Mohon tunggu...
Akbar Ramadhan
Akbar Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

penulis amatir

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Malam Pemburu Hantu

5 Desember 2023   10:11 Diperbarui: 5 Desember 2023   10:11 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah kantin sekolah, duduklah lima sekawan yang sedang asyik menyantap makanannya masing-masing. Ada Rizky, Maya, Dika, Lia dan Ari. Mereka merupakan sahabat yang cukup dekat, berasal dari kelas yang sama yakni kelas 9A. Mereka sering bepergian bersama dan menghabiskan waktu bersama berlima. Lalu ditengah kegiatan makan tersebut, salah seorang dari mereka membuka obrolan.

"Kalian tau gasih ada istilah malam pemburu hantu?" Tanya Rizky kepada empat sahabat nya.

"Wah ga bisa nih gue bawa-bawa hantu gini, stop deh Ky mending bahas idola lu aja tuh Freya, apakabar dia?" Ucap Lia berusaha mengalihkan pembicaraan, karena ia orang yang paling anti dengan hantu-hantuan seperti itu.

"Iyaa wooy gue tau Ky, katanya minggu depan di desa Kamboja bakalan muncul hantu yang legendaris itu, ceritanya udah booming, gue penasaran sih" ucap Dika memberi tanggapan dengan wajah antuasias.

"Eh eh bentar... Daripada kita gada agenda minggu depan, ke sana yuk, buat konten" ucap Ari memberikan ide yang cukup mengejutkan.

"Gila aja lo bosen hidup ya? lo udah gamau nemenin Rizky nonton konser JKT48? gausah ngidee deh kita udah mau ujian" ucap Lia berusaha menolak ajakan Ari yang tidak masuk akal.

"Justru itu kita harus bikin kenangan yang anti-mainstream sebelum lulus, betul apa betul kawan? Tanya Rizky kepada seluruh temannya.

"Betul betul betul" jawab Ari dan Dika secara bersamaan, menandakan mereka setuju.

"Lo gimana May? Ikut kitaaa kann? tanya Rizky memastikan Maya yang sedari tadi belum berkomentar.

"Boleh deh, gue bosen juga, ayo Li ikut kita berpetualang" Maya setuju dan berusaha mengajak Lia.

"Kalian serius? gue gabisa, gue takut. Gue masih mau hidup, masih banyak drama Korea yang belum gue tamatin, gue belum mau mati" ucap Lia merinding membayangkannya.

"Yaelah Liaaa, itu cuma mitos kali kita juga gabakal kenapa-napa, kita kan anak baik dan tidak sombong" ucap Rizky melakukan pembelaan.

"Yaudah terserah kalian, gue cuma takut ditinggal sendiri, semoga sukses... Gue ke kelas duluan" Lia bangun dari duduknya dan meninggalkan mereka berlima.

Dengan kesepakatan yang dibuat secara mendadak, mereka berlima akhirnya memutuskan untuk dergi ke desa tersebut.

Malam itu, angin berbisik pelan di antara pepohonan tua yang menjulang tinggi di tepi hutan. Cahaya remang-remang bulan menyinari jalanan kecil menuju Desa Terlarang. Di sebuah pondok usang, empat sahabat, Rizky, Maya, Dika, dan Ari, berkumpul untuk malam pemburu hantu yang katanya legendaris di desa itu.

"Kalian yakin mau melakukannya malam ini? Ko gue jadi merinding gini yaa" ucap Dika yang mulai ketakutan.

"Tenang aja, Dik. Itu cuma mitos belaka. Kita kan cuma cari sensasi, buat konten abis itu pulang" ucap Rizky berusaha menenangkannya.

"Tapi gue denger, suara tangisan bayi sering terdengar di hutan ini." Sambung Maya yang juga mulai merinding.

"Apa lagi yang kita tunggu? Ayo kita mulai ritualnya!" Ucap Ari kepada teman-temannya.

Mereka berempat menggelar peralatan ritual di lantai kotor, lilin menyala, dan buku mantra terbuka di tengah.

 "Apa kita benar-benar harus mengucapkan mantra ini?" ucap Dika semakin ragu akan perbuatannya.

"Tentu, itu bagian dari keseruan. Mari kita mulai." Ucap Rizky yang tidak sabar.

Mereka mulai mengucapkan mantra dengan serius. Tiba-tiba, udara menjadi dingin dan suasana gelap. Sebuah bayangan hitam muncul di depan mereka.

"Kalian telah membangunkan aku dari tidur panjang. Apa yang kalian inginkan?" Tiba-tiba bayangan besar muncul di depan mereka, sontak mereka berempat terkejut.

"K-kami cuma ingin tahu apakah cerita tentang hantu di sini benar." Jawab dika gugup.

"Kalian tidak tahu apa yang telah kalian lakukan. Sekarang, kalian harus membayar harga." Ucap bayangan besar tersebut.

Tanpa aba-aba, bayangan itu menghilang dan semua lilin padam. Mereka pun terdiam, terperangkap dalam kegelapan malam.

Sesaat kemudian, suara bayi menangis terdengar semakin dekat. Mereka berempat saling berpandangan, menyadari bahwa mereka tidak sendirian. Sesuatu yang tidak terlihat mulai mengitari mereka.

"Kita harus keluar dari sini sekarang!" Ucap Ari panik dan ketakutan.

Mereka berlari menuju pintu, tetapi pintu itu tidak mau terbuka. Suara tangisan bayi semakin keras. Tiba-tiba, bayangan itu muncul lagi di depan mereka.

"Kalian telah membangunkan arwah bayi yang mati kelaparan. Sekarang, kalian akan menjadi mangsanya." Ucap bayangan kepada mereka berempat.

Cerita ini berakhir dengan jeritan mengerikan yang terdengar di seluruh Desa Terlarang. Legenda malam pemburu hantu terus berlanjut, dan desa itu menjadi tempat yang dihindari oleh semua orang.

-tamat-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun