Mohon tunggu...
Dirsky Samianto
Dirsky Samianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar / Siswa

Saya senang belajar peminatan ilmu-ilmu sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berkembangnya Sistem Kepercayaan pada Masa Praaksara hingga Masa Sekarang

15 November 2022   17:18 Diperbarui: 15 November 2022   17:36 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zaman neolitikum atau zaman batu muda adalah zaman dimana perkembangan akal budi manusia sudah mulai membuahkan hasil.

Dari periodisasi masa sebelumnya kita tahu bahwa manusia bertahan hidup dengan cara berburu berbagai macam hewan, namun sekarang di masa neolitikum, manusia sudah mempunyai ilmu dan akal budi terkait dengan bagaimana mereka bertahan hidup dengan menggunakan teknik baru yaitu dengan cara bercocok tanam. Selain itu, manusia sudah mulai mengembangkan penemuan alat-alat dalam menunjang mereka dalam bertahan hidup, yaitu mereka mengembangkan kemampuan mereka dalam pembuatan alat-alat dengan cara mengasah. 

Pada zaman neolitikum ini, kepercayaan animisme dan dinamisme semakin berkembang di kalangan masyarakat yang hidup pada zaman tersebut, tetapi kepercayaan yang sudah bekembang di zaman ini, bukanlah menjadi suatu hal yang harus diprioritaskan oleh setiap manusia, karena manusia di zaman neolitikum ini lebih berfokus untuk mengembangkan teknik bercocok tanam mereka terlebih dahulu karena dengan bercocok tanam ini lah mereka bisa bertahan hidup.

Zaman megalitikum atau zaman batu besar merupakan masa periodisasi terakhir pada zaman batu. Megalitikum disebut dengan Zaman batu besar, Karena pada zaman ini manusia sudah dapat mengembangkan berbagai peninggalan kebudayaan yang terbuat dari batu besar (Darwin,2011). 

Pada zaman megalitikum ini, budaya pembuatan alat-alat dari batu yang berukuran besar ini telah beralih fungsi menjadi perantara dalam pemujaan terhadap roh nenek Moyang. Pada masa ini, perkembangan kepercayaan dan keyakinan di kalangan masyarakat lebih dominan kepada penyembahan terhadap roh nenek moyang. 

Rasa hormat kepada roh nenek moyang yang dilakukan manusia zaman megalitikum ini dapat dilihat dari kebiasaan manusia purba masa tersebut yang melakukan pemujaan terhadap roh nenek moyang yang dengan melalui perantara bangunan yang menyerupai monumen yang seringkali dibuat dari batu-batu besar. Monumen-monumen atau bangunan-bangunan yang terbuat dari batu besar ini pun masih dapat kita lihat dan jumpai di beberapa tempat di Indonesia.

Contohnya adalah Menhir yang banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Dolmen, Sarkofagus yang banyak ditemukan di daerah Bali dan Nusa tenggara, dan masih banyak lagi peninggalan-peninggalan dari zaman megalitikum ini yang perlu kita lestarikan agar generasi-generasi setelah kita dapat tahu bagaimana corak hidup masyarakat pada zaman dahulu dan bagaimana adanya perkembangan yang terjadi. 

Setelah berakhirnya masa megalitikum, begitu pula berakhirlah Periodisasi dalam zaman batu dan selanjutnya dilanjutkan dengan zaman logam yaitu zaman perunggu. Zaman logam biasanya disebut juga dengan istilah zaman Perundagian. Mengapa disebut zaman perundagian karena Menurut R.P. Soejono kata perundagian berasal dari bahasa Bali yaitu "undagi" yang berarti seseorang atau sekelompok orang yang mempunyai kepandaian atau keterampilan jenis usaha tertentu. 

Mengapa disebut orang  yang mempunyai keterampilan, karena manusia pada zaman Logam ini sudah mulai mempunyai keahlian dan keterampilan terkait dengan teknik membuat berbagai peralatan yang berbahan baku dari logam. Pada periodisasi zaman perunggu, manusia Peralatan hidup yang terbuat dari perunggu dan biasa teknik yang digunakan adalah teknik berupa pengecoran. Pada zaman perunggu, kepercayaan animisme dan dinamisme masih berkembang di kalangan masyarakat. 

Perkembangan yang terjadi di kalangan masyarakat ini tidak terlalu menjadi prioritas utama bagi manusia, karena pada zaman ini, manusia lebih berfokus kepada pekerjaannya masing-masing, karena pada zaman perunggu manusia sudah mengenal pekerjaan-pekerjaan dasar dan setiap manusia sudah mulai tahu akan pembagian tugas dan pekerjaan mereka.

Di zaman yang modern ini, ritual dari kepercayaan animisme dan dinamisme cenderung masih dilakukan oleh beberapa kelompok masyarakat di Indonesia. Beberapa masyarakat ini masih cenderung percaya terhadap pengaruh dan eksistensi roh-roh nenek moyang atau leluhur di sekitar mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun