Mohon tunggu...
Dirk Novel Alfareza
Dirk Novel Alfareza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktif

Veritas Vos Liberabit

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tawuran Menodai Esensi Pancasila? Mari Cegah!

27 Januari 2022   01:35 Diperbarui: 27 Januari 2022   01:43 2717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut saya kita tidak bisa memberi ruang yang lebih luas bagi ide-ide represif dalam usaha menanggulangi lunturnya nilai-nilai Pancasila, karena menurut saya hukuman itu bukanlah sarana efek jera yang efektif, sebab hukuman tidak akan menyentuh nurani pelaku, malahan bisa membuatnya lebih kacau dari sebelumnya, terkecuali dalam batas tertentu anak muda tersebut harus dihukum demi kepentingan bersama ketika dia benar-benar masih ingin memberontak. Maka, ada baiknya pemerintah semakin mendidik para guru dan orang tua demi mencegah lunturnya moral Pancasila dalam kehidupan generasi muda masa kini. Jadi ide-ide represif sebaiknya tidak selalu dipusatkan kepada mereka yang sebenarnya kurang mendapatkan jaminan pendidikan yang baik dari Pemerintah. 

E. Relevansi atau Keterkaitan Pancasila di Era Masa Kini untuk Mengatasi Kemungkinan-kemungkinan Kasus yang Sama di Waktu Berikutnya? 

Yang pertama, bila kita merujuk dari paparan Dosen Pengampu mengenai Landasan  Pendidikan Pancasila, kita akan menemukan bahwa Landasan Kultural Pendidikan Pancasila adalah sila-sila yang tidak kaku, sila-sila yang terbuka terhadap kaum intelektual yang adaptif dengan perkembangan zaman. 

Perkembangan zaman di sini tidak hanya bicara tentang teknologi, tapi juga luasnya perspektif masa kini dalam memandang kehidupan dan budaya. Maka setiap sila yang memiliki intisari; KeTuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Permusyawaratan, dan Keadilan Sosial adalah silasila yang selalu mengikuti perkembangan zaman. 

Jika generasi muda masa kini bisa terpecah, dan berpotensi tawuran secara langsung, maka di masa depan tawuran bisa terjadi secara online, bahkan sudah terjadi sekarang bahwa tawuran atau kekerasan online (Cyber Crime) berupa hinaan, teror, hacker sudah merajalela. 

Maka, di sini penanaman nilai Pancasila harus dilakukan secara kontekstual berdasarkan perkembangan zaman ini, misalnya dengan gaya bicara yang dianggap gaul, cara berpakaian yang dianggap gaul sejauh tidak melanggar nilai Pancasila. Supaya generasi ini tidak melakukan tawuran secara online maupun offline. Tidak lupa bahwa Pancasila adalah Sumber dari Segala Sumber Hukum, sehingga segala peraturan yang mengontrol kebijakan dan tindakan represif negara selalu berpatok kepada nilai-nilai dari Pancasila. Jadi, terkait dengan kasus tawuran, kita dapat menyimpulkan bahwa nilai-nilai Pancasila (Dasar moral) selalu adaptif dan diperlukan dalam menanggapi kemungkinan hadirnya (faktor) kasus-kasus yang sama di waktu berikutnya dengan cara yang berbeda seiring perkembangan zaman.

F. Kesimpulan & Penutup  

Jadi, pemerintah, orang tua, dan tenaga pendidik di lembaga Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam menanggapi kasus tawuran seperti yang telah dipaparkan di atas. Melalui strategi preventif, persuasif dan sedikit represif maka diharapkan para pemuda-pemudi Indonesia bisa mengerjakan agenda-agenda kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik berdasarkan esensi dari nilai-nilai Pancasila. 

Kembali mengingat bahwa Pancasila juga selalu adaptif dengan perkembangan zaman dalam menanggapi kasus yang sama di masa yang akan datang, sebab dasar moral Pancasila akan selalu mendarah daging dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Semoga saja kasus tawuran yang menghancurkan esensi kehidupan tidak terjadi lagi seiring pecegahan yang dilakukan secara konsisten dan bijaksana seperti yang telah dipaparkan di atas, amin! 

G. Daftar Pustaka 

https://www.uin-malang.ac.id/ (Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun