"yaudah kak tapi jangan kencang kencang ya kak" ujar anggia. aku pun meng benarkan kakinya yang terkilir itu, dia kesakittan tapi itu untuk kebaikkannya.
"yaudah anggia kanaya tunggu dulu ya didalam mobil kalau bisa tidurkan dulu ya sambil menunggu bantuan".
selang beberapa menit suara motor datang dan membawa bebrapa alat unutk mobil, dia juga membawa senter. dia memberikan senter kepada ku satu untuk didalam mobil menerangi rombongan ku yang ke gelappan didalam, dia memeriksa mobil bersama her di belakang aku memerhatikkannya dia berkata peralattan nya satu lagi ketinggalan di tempat jaga huttan tadi, dia mau bergegas lagi kesana namun ku suruh bersama her kesana dan menyuruhnya untuk membawa makanan untuk rombonggan kaarena kita sudah satujam ada disini waktu menunjukkan pukul 19.00. aku masukk kedalam mobil disana terjadi kericuhan karena anak dari pak lukman asmanya kampuh aku panik namun aku ingat kalau fred udah tahu solusi buat menyembuhkan asma nya pak lukman dan sang istri sangat panik sampai sampai membangukan kanaya dan anggia yang sedang tidur.
"apa yang terjadi" kata ku
"ini anak ku kambuh asma nya tolong tolong anak ku". aku panik melihat pak lukman dan istrinya menangis aku pun meminta bantuan pada fred, fred yang terlihat selalu asik dan santai dia saat itu menunjukkan ke seriusannya.Â
"ada apa ini sobat, ada apa, jangan panik aku mengatahui cara mengatasi penyakit asma ini, aku juga membawa obatnya dalam tas tunggu dulu pa."
"iyah iyah cepat cepat pak". kata pak lukman panik.
"iya sebentar akan aku bantu tolong tidurkan anak mudi sopa yang kosong atau bawa keluar biar dia bernapas bebas".
aku pun mengambil amparan yang ada di tempat supir dan menyekahkannya di tanah, disana fred memberi obat dan meminumkannya air dan sebagainya, fred lalau bergegas untuk membawa kayu bakar untuk membuat api unggun, dia mengumpulkan dan meyalakkan api itu dan duduk di karpetnya, terlihat pa lukman berasa terimakasih pada fred dan sang istri juga, selepas itu mereka membawa kevin kedalam mobil. lalau kanaya dan anggia dia menangis karena ingin cepat pulang aku menenangkan mereka berdua dan membawanya ke api unggun yang di buat oleh fred.Â
"kenapa kamu kanya menangis? sebelumnya maaf ya karena mobilnya mogok begini maaf kinerja ku buruk?".Â
"iya gak apa kaka ini cuman sekedar musibah saja bukan sepenuhnya gagara kaka, aku menangis karena takut dan ingin cepat beristirahat di kamar".