Tentu saja dibandingkan bakery atau toko kue, berbagai macam takjil yang dijual di pasar dadakan Ramadhan ini harganya sangat miring.
Terkadang saya juga agak heran apakah pedagang di pasar dadakan ini bisa mendapatkan keuntungan dari omsetnya. Namun mungkin karena semua barang dijual murah, setiap menjelang maghrib semua jenis takjil biasanya mulai habis. Makanya saya kurang suka juga datang mepet magrib. Jam 5 sudah paling ideal untuk berbelanja tanpa berdesakan dan masih banyak pilihan.
Harga yang miring ini tentu amat menggoda kantong, dan jika tak ingat sudah berbelanja banyak, kita bisa saja kalap.
3. Lengkap dan Serba Ada
Selain berbagai macam takjil dan cemilan menarik, salah satu barang dagangan yang populer dijual di pasar dadakan Ramadhan adalah berbagai jenis masakan yang siap santap, dari mulai sayuran hingga lauk pauk. Anugerah tersendiri bagi saya yang kadang-kadang lebih suka membeli daripada memasak.
Hidangan yang paling populer adalah pepes. Bahkan jika Anda perhatikan foto sebelumnya, ibu yang berjualan takjil juga bisa ikut berjualan pepes hasil kreasinya sendiri.
Berbuka puasa jadi memiliki banyak pilihan sambil berjalan menyusuri pasar dadakan. Anda mau sayur tumisan? Ada yang jual. Pecel sayur? Ada di sebelah. Gulai? Ada. Kuncinya hanya satu, datang lebih awal agar tidak keburu kehabisan.
4. Bisa Ikut BerjualanÂ
Karena ini pasar dadakan, maka siapa saja bebas berjualan, asalkan menjaga kebersihan tempat tanpa meninggalkan sampah setelahnya. Pantau juga apakah Anda memang perlu membayar sejumlah "uang keamanan", dan pastikan berjualan di tempat yang belum dipakai orang sebelumnya.