Tentu saja, penting bagi orang-orang yang memiliki kemampuan komunikasi untuk memahami tanggung jawab mereka. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang dilakukan tidak untuk menipu, menyesatkan atau bahkan mencemarkan nama baik atau mendiskriminasi kelompok sasaran  pesan.Â
Berdasarkan penjelasan konsep kompetensi komunikatif dapat dipahami bahwa  komunikasi publik  memerlukan  kompetensi komunikatif komunikator. Jika seorang komunikator mempunyai kemampuan berkomunikasi, maka ia terampil dalam berkomunikasi, terutama seni menyampaikan pesan (encoding) dan mampu menguraikan dengan baik makna pesan (decoding) verbal dan nonverbal agar tidak menimbulkan terlalu banyak gangguan dalam komunikasi.
Keterampilan komunikasi dapat diketahui melalui teknik pengungkapan pesan (encoding). Proses pengungkapan pesan (encoding) mengacu pada kemampuan komunikator dalam menggunakan simbol-simbol yang tepat untuk menjelaskan motivasi berkomunikasi.Â
Mereka juga membutuhkan kemampuan untuk menguraikan dengan benar makna pesan verbal maupun nonverbal. Karena pesan verbal dan nonverbal saling melengkapi dalam proses komunikasi, maka tugas decoding perlu dilakukan dengan baik agar makna pesan verbal dan nonverbal  saling mendukung atau memperkuat dan tidak menimbulkan  distorsi atau kebingungan yang besar dan terciptanya komunikasi yang sukses
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H