Mempermudah pemahaman ideÂ
Pendekatan berbasis objek membantu anak dalam menghubungkan informasi secara teoritis dengan pengalaman prakts yang diterima melalui kegiatan pengamatan. Tentunya dengan pengalaman nyata anak akan lebih mudah dalam memahami ide dan metode penulisan puisi melalui observasi langsung terhadap objek nyata.Â
Meningkatkan kreativitas Â
Anak didorong untuk berpikir kreatif dalam memilih kata – kata yang sesuai untuk menggambarkan objek nyata yang diamati. Sehingga menghasilkan karya puisi yang orisinal dan bermakna.Â
Meningkatkan minat dan motivasi anak
Dengan kegiatan langsung, tentunya menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan interaktif. Suasana baru dalam pembelajaran akan memicu rasa ingin tahu anak terhadap apa yang sedang dipelajari. Dalam konteks pengamatan objek langsung, benda baru yang anak amati akan memicu keingintahuan anak terhadap objek tersebut. Informasi yang anak terima untuk menjawab rasa penasarannya akan mencetuskan ide baru yang nantinya dituliskan dalam bentuk puisi.Â
Meningkatkan rasa percaya diri
Diakhir kegiatan menulis puisi, anak diminta untuk dapat membacakan puisinya di depan kelas. kemampuan anak dalam menghasilkan puisi dan membacakannya melalui observasi langsung akan memberikan rasa bangga dan percaya diri pada diri anak, karena mereka merasa mampu menuangkan ide yang mereka dapat menjadi sebuah karya sastra berupa puisi. (Haerudin et al., 2024)
Kelemahan metode pengembangan imajinasi anak melalui puisi berbasis objek mencakup:
Kosakata yang Terbatas pada AnakÂ
Anak-anak sering mengalami hambatan dalam memilih dan menggunakan kata-kata yang tepat akibat keterbatasan kosakata. Hal ini mempengaruhi kualitas puisi yang mereka hasilkan.