Imajinasi adalah jembatan menuju kreativitas, terutama bagi anak-anak. Dalam pendidikan dasar, mengembangkan imajinasi dapat dilakukan melalui berbagai metode kreatif, salah satunya adalah menulis puisi berbasis objek. Aktivitas ini tidak hanya melatih anak-anak dalam menyusun kata-kata tetapi juga mengasah kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar.
Penulisan Puisi Berbasis ObjekÂ
Penulisan puisis berbasis objek dilakukan dengan pendekatan pengamatan secara langsung terhadap  objek yang tentunya pada anak – anak dapat dimulai dengan objek yang ada disekitarnya atau yang sering ditemui. Dalam penerapannya anak diminta untuk melakukan pengamatan terhadap benda nyata, gambar, maupun lingkungan sekitarnya. Hal ini bertujuan membantu siswa meningkatkan daya imajinasinya dan menciptakan ide berdasarkan stimulus dari pengamatan yang dilakukan. Dalam merumuskan sebuah puisi melalui pengamatan objek melibatkan pemahaman anak terhadap tema yang relevan dengan objek yang diamati, menggali atau memunculkan ide kreatif berdasarkan hasil pengamatannya, dan mengubah ide tersebut dalam sebuah tulisan atau puisi.
Tujuan utama dari pendekatan berbasis objek adalah untuk meningkatkan keterampilan anak dalam menulis puisi melibatkan rangsangan benda konkret yang mempermudah ide dan diksi anak. Selain itu pendekatan berbasis objek mempermudah guru atau pengajar dalam menyampaikan materi mengenai penulisan puisi dengan cara yang inovatif dan menyenangkan. Metode ini juga dapat membantu anak dalam meningkatkan rasa percaya diri anak untuk berkarya. Puisi juga menjadi media anak dalam menuangkan isi pikiran maupun isi hatinya dalam bentuk aksara yang disusun indah. Misalnya pada media gambar tiga dimensi yang lebih realistis akan lebih mudah menunjukkan pokok masalah (ide) bagi anak, dengan media gambar tiga dimensi yang sederhana tentunya lebih menarik perhatian anak untuk dapat mengeksplorasi ide sebanyak - banyaknya.
Langkah – Langkah Implementasi
Dalam meningkatkan imajinasi anak melalui penulisan puisi dengan pendekatan berbasis objek dapat dilakukan melalui langkah – langkah berikut :
Pengenalan media objek langsungÂ
Hal pertama yang dapat dilakukan baik guru, orang tua maupun pengajar adalah memperkenalkan anak pada objek nyata yang ada disekitar anak. Bisa berupa benda atau gambar, akan lebih baik menggunakan gambar tiga dimensi karena gambar tiga dimensi jauh lebih detail sehingga memudahkan anak dalam memahami benda untuk dapat memunculkan ide penulisan puisi melalui objek tersebut.Â
Observasi dan Eksplorasi Objek
Anak dapat diajak untuk melakukan pengamatan terhadap objek nyata secara langsung. Objek ini dapat disediakan guru atau orang tua dan dapat berupa benda buatan manusia maupun benda alam. Contohnya orang tua dapat mengajak anak pergi ke pedesaan untuk memperlihatkan pemandangan gunung dan sawah ini dapat membantu anak untuk merumuskan ide dari pemandangan yang ada di  hadapannya. Objek dapat orang – orang yang berarti dalam hidup anak misalnya figure seorang ibu atau ayah. Tujuannya adalah membantu anak memahami karakteristik dan menemukan makna dari objek yang dilihatnya.Â
Peningkatan imajinasiÂ
Ketika melakukan pengamatan atau observasi langsung anak akan terangsang untuk meningkatkan imajinasi mereka. Sebagai orang dewasa yang mendampingi  dalam hal tersebut baik guru, maupun orang tua dapat memberikan stimulus berupa pertanyaan maupun cerita inspiratif yang dapat membantu anak dalam menggali ide kreatifnya. Contohnya ketika berkunjung ke sebuah museum sejarah nasional, orang tua dapat menceritakan perjuangan dari patung pahlawan yang ada di museum tersebut. Dari cerita ini anak akan menggunakan imajinasinya untuk mengkonkretkan cerita dalam kepalanya dan memunculkan ide yang nantinya akan dituangkan dalam bentuk puisi tertulis.Â
Diskusi kelompok
Setelah melakukan pengamatan, guru dapat mengajak anak untuk dapat berdiskusi di dalam kelas dengan teman yang lain. Hal ini bertujuan untuk menambah sudut pandang anak terhadap objek tersebut. Dari  perbedaan pandangan inilah yang nantinya  akan membantu anak dalam memperkaya ide dan menambah inspirasi idenya.Â
Latihan Menulis Puisi
Anak dapat mulai menuangkan ide dan inspirasi yang diterima dari objek yang telah diamati menjadi sebuah puisi. Guru dapat memberikan arahan mengenai penggunaan rima, irama, dan gaya bahasa yang efektif digunakan dalam puisi. Nantinya setelah puisi yang dibuat oleh anak selesai dikerjakan, anak diberi kesempatan untuk saling bertukar karya dan menganalisis kesalahan penulisan puisi yang dilakukan oleh temannya. Guru dapat memberikan masukan kepada anak – anak mengenai puisi yang telah dibuat terutama pada sistematika penulisannya.Â
Setelah semua langkah diatas dilaksanakan tentunya guru atau orang tua dapat memberikan apresiasi pada anak. Pemberian apresiasi dapat dilakukan melalui presentasi kelas, minta anak untuk membacakan puisi yang telah dibuat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri anak dalam membuat suatu karya dan menampilkannya di depan khalayak. Setelah anak atau siswa membacakan puisis nya guru dapat memberikan tepuk tangan, atau mungkin hadiah kecil sebagai bentuk apresiasi. Guru dapat melakukan evaluasi mengenai hasil puisi siswa dengan memperhatikan aspek kesesuaian isi dengan tema, kesesuaian rima, gaya bahasa yang digunakan anak dalam tulisan, dan kreativitas anak dalam mencetuskan ide. Guru dapat mengajak siswa untuk merefleksikan pengalaman mereka selama proses menulis puisi.Â
Dengan menggunakan langkah pendekatan diatas bertujuan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih interaktif, menyenangkan, dan bermakna sekaligus membantu merangsang imajinasi visual siswa, meningkatkan kreativitas mereka dan melatih keterampilan anak dalam bidang menulis.Â
Kelebihan dan Kekurangan Penulisan Puisi dalam Mengembangkan Imajinasi  Anak
Penulisan puisi tentu memberikan dampak baik bagi peserta didik, diantaranya :
Meningkatkan Imajinasi Anak
Dengan penulisan puisi berbasis objek, mengharuskan anak untuk melakukan pengamatan terhadap benda atau lingkungannya. Dengan pengamatan ini tentunya akan memudahkan anak dalam menangkap objek visual secara langsung dan menangkap detail dari objek tersebut. Dari pengamatan inilah tentunya akan merangsang daya imajinasi anak dalam menciptakan makna keindahan terhadap apa yang telah mereka lihat.
Mempermudah pemahaman ideÂ
Pendekatan berbasis objek membantu anak dalam menghubungkan informasi secara teoritis dengan pengalaman prakts yang diterima melalui kegiatan pengamatan. Tentunya dengan pengalaman nyata anak akan lebih mudah dalam memahami ide dan metode penulisan puisi melalui observasi langsung terhadap objek nyata.Â
Meningkatkan kreativitas Â
Anak didorong untuk berpikir kreatif dalam memilih kata – kata yang sesuai untuk menggambarkan objek nyata yang diamati. Sehingga menghasilkan karya puisi yang orisinal dan bermakna.Â
Meningkatkan minat dan motivasi anak
Dengan kegiatan langsung, tentunya menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan interaktif. Suasana baru dalam pembelajaran akan memicu rasa ingin tahu anak terhadap apa yang sedang dipelajari. Dalam konteks pengamatan objek langsung, benda baru yang anak amati akan memicu keingintahuan anak terhadap objek tersebut. Informasi yang anak terima untuk menjawab rasa penasarannya akan mencetuskan ide baru yang nantinya dituliskan dalam bentuk puisi.Â
Meningkatkan rasa percaya diri
Diakhir kegiatan menulis puisi, anak diminta untuk dapat membacakan puisinya di depan kelas. kemampuan anak dalam menghasilkan puisi dan membacakannya melalui observasi langsung akan memberikan rasa bangga dan percaya diri pada diri anak, karena mereka merasa mampu menuangkan ide yang mereka dapat menjadi sebuah karya sastra berupa puisi. (Haerudin et al., 2024)
Kelemahan metode pengembangan imajinasi anak melalui puisi berbasis objek mencakup:
Kosakata yang Terbatas pada AnakÂ
Anak-anak sering mengalami hambatan dalam memilih dan menggunakan kata-kata yang tepat akibat keterbatasan kosakata. Hal ini mempengaruhi kualitas puisi yang mereka hasilkan.
Ketergantungan pada Keberadaan Objek FisikÂ
Metode ini memerlukan keberadaan objek nyata yang relevan. Jika lingkungan tidak menyediakan objek yang sesuai atau akses terhadapnya sulit, efektivitas pembelajaran menjadi menurun.
Kesulitan dalam Pemahaman AbstrakÂ
Anak-anak lebih mudah memahami hal-hal konkret dibandingkan abstrak. Apabila objek yang digunakan kurang sesuai dengan pengalaman atau imajinasi mereka, puisi yang dihasilkan bisa menjadi kurang optimal.
Memerlukan Waktu yang Lebih BanyakÂ
Observasi objek dan pengembangan imajinasi membutuhkan waktu yang lebih panjang, yang dapat menjadi tantangan dalam pengelolaan waktu pembelajaran yang terbatas.
Kurangnya Ragam PendekatanÂ
Jika metode ini tidak dilengkapi dengan pendekatan lain, seperti media visual atau cerita, pembelajaran dapat terasa monoton dan mengurangi minat anak.
Terbatasnya Kreativitas GuruÂ
Keberhasilan metode ini sangat bergantung pada kemampuan guru untuk membimbing siswa dalam menghubungkan objek dengan imajinasi mereka. Guru yang kurang kreatif dapat menghambat pengembangan potensi anak.
Memahami kelemahan-kelemahan ini memungkinkan guru untuk mengatasi kendala dengan menerapkan variasi teknik pengajaran, memilih objek yang relevan, dan memberikan bimbingan yang lebih mendalam. Melalui pendekatan penulisan puisi berbasis objek, anak-anak tidak hanya belajar membuat karya sastra, tetapi juga mengembangkan aspek emosional, sosial, dan kognitif mereka. Dengan bimbingan guru yang tepat, kegiatan ini dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk mengasah kreativitas anak-anak.
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H