Saya berani mengatakan bahwa jika bukan karena pendidikan, maka tidak akan ada tulisan di Kompasiana.
Bukankah kita belajar mengenal abjad, mengeja kata dan akhirnya bisa membaca, karena pendidikan?
Bukankah kita bisa merangkai huruf-huruf menjadi kata, kata-kata menjadi kalimat, kalimat-kalimat menjadi paragraf, dan akhirnya menjadi satu tulisan, karena pendidikan?
Demikian pula, dengan developer situs Kompasiana ini. Bukankah mereka juga belajar coding dan bahasa pemprograman karena pendidikan?
Maka, saya berani mengatakan bahwa Kompasiana bisa tetap eksis hingga saat ini karena pendidikan.
Maka, marilah kita menghargai peran pendidikan di setiap aspek kehidupan kita.
Saya sadar diri, sebagai penulis baru, tak pantas rasanya untuk memprotes atau mengkritik Kompasiana. Tak ada niat sama sekali untuk bersikap sok pintar atau ingin memprovokasi sesama penulis lain.
Saya hanya ingin memberi saran bagi administrator untuk menambahkan satu lagi kategori di Kompasiana, Kategori Pendidikan.
Semoga tulisan ini mendapat dukungan dari teman-teman sesama akademisi yang menulis di Kompasiana.
Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H