Mohon tunggu...
Dionisius Yusuf
Dionisius Yusuf Mohon Tunggu... Guru - Hanya seorang pendidik

Seseorang yang sedang belajar menulis tentang banyak hal, silahkan colek saya di IG @ichbindion, dan FB Dionisio Jusuf

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Catatan Kecil Sang Pendidik Part 02: Mengapa Pria Tidak Suka Mengajar di Sekolah Dasar?

2 Januari 2024   15:43 Diperbarui: 5 Januari 2024   06:09 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis diantara rekan sejawat (dok pribadi)

Dalam beberapa tahun terakhir, rasio guru laki-laki di Amerika Serikat meningkat di semua tingkatan sekolah mulai dari preschool sampai high school. Meskipun begitu, secara keseluruhan guru perempuan masih menjadi mayoritas pendidik di sekolah namun kesenjangan antar gender semakin menyempit.

Lalu bagaimana dengan di Indonesia, adakah program dari pemerintah untuk meningkatan jumlah guru pria sekolah dasar di tanah air? Sudah mengecilkah rasio guru perempuan dan pria pada sekolah dasar? Saya merasa sudah saatnya pemerintah memberikan perhatian khusus kepada peningkatan jumlah guru pria di tanah air.

Ini bukan tindakan diskriminasi terhadap guru perempuan, namun hanya menyimbangkan rasio antara kedua gender. Karena bagaimanapun pendidikan di  sekolah dasar sangatlah penting dalam membentuk karakter anak-anak bangsa. 

Dengan semakin banyaknya guru pria diharapkan memberikan perspektif yang berbeda kepada anak didik, sehingga akan dihasilkan anak-anak dengan individu yang baik, berkualitas, mandiri, bertanggungjawab serta siap menghadapi persaingan yang semakin kompleks.

Mungkin tulisan dari seorang guru di California, Josh Brown dapat kita renungkan bersama-sama untuk meningkatkan jumlah guru pria di sekolah dasar. Dia menuliskan, "If we want to persuade more men to become educators, our society should celebrate and respect male teachers in the same way we idolize sports figures and celebrities." Seru juga kalau kita dapat mewujudkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun