Mohon tunggu...
Dionisius Pratista Aryasatya
Dionisius Pratista Aryasatya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar dari SMA Seminari Mertoyudan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pak tua yang membesarkan negeri

23 Maret 2024   10:02 Diperbarui: 26 Maret 2024   07:26 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru-guru pun serentak sepakat,salah satunya Pak Iwan yang adalah guru Bahasa Indonesia.

"Saya sangat setuju dengan ide pak Sugeng.Ini adalah salah satu cara membangun anak-anak sekolah kelak.Menurut saya ini dapat membuat masa depan mereka cerah dan membuat mereka menjadi orang yang pintar" Kata Pak Iwan.

Mulai dari rapat itu,literasi pun mulai benar-benar diterapkan di sekolah rakyat majumakmur.Ternyata hal ini efektif,anak-anak mulai menyukai membaca.

Hingga 30 tahun kemudian...

Suasana rapat...

"Kita simpulkan saja teman-teman,bahwa proyek pembangunan Mall EXmain terlaksana dengan baik .Ini semua berkat karena kerja kita semua sehingga kita bisa menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan kita,secara khusus saya berterima kasih kepada Pak Ucup Sumaryo sebagai pengusaha sekaligus insvestor bagi Mall ini"

Para peserta rapat pun langsung bertepuk tangan

Pak Ucup pun langsung bersalaman dengan para pengusaha dan investor lainnya.Setelah itu pak Ucup,dengan diantar anak buahnya langsung pulang ke rumahnya yang luas dan besar itu.

"Akhirnya sampai juga saya di rumah"Sahut pak Ucup ketika sampai di rumah."

"Papa udah pulang yeeeeyyy" kata anak Pak Ucup sambil berlari dan memeluk Pak Ucup

Lalu secara tiba-tiba saat melihat sebuah buku cerita anaknya ,Ucup atau yang sekarang disapa pak Ucup teringat akan gurunya dulu yakni Pak Sugeng yang selalu mengajarkan agar para murid rajin literasi atau membaca.Pak Sugeng pun juga teringat ketika ia salah saat menjawab pertanyaan pak Sugeng  karena kurangnya membaca dan hanya sibuk bermain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun