Pak tua yang membesarkan negeri
                                                                                                                                       "Pak,udah siap?".Tiba-tiba suara yang berat pun membalas "bentar buk,lagi Makai ikat pinggang" sahut Bapak-bapak yang terlihat sudah tua namun masih memiliki wibawa yang kuat.Tidak ada yang tahu bahwa bapak-bapak tua ini adalah salah seorang dari kumpulan orang kecil yang membesarkan negeri.
Bapak tua itu pun berangkat dari rumahnya ke suatu tempat.Dengan sepeda ontelnya akhirnya ia sampai,ketika sampai dan turun tiba-tiba beberapa murid langsung menyalaminya.
Setelah bapak itu mengisi absen kehadiran guru,ia pun langsung menuju ke kelas.
"Selamat pagi anak-anak,ayo seebelum mulai pelajaran marilah kita  berdoa dulu.Ucup, silahkan maju mimpin doa dulu"
"baik pak"
Percakapan ini tentu terjadi di dalam ruangan yang disebut kelas di suatu sekolah.Terlihat kelas itu sangat kumuh,tidak ada AC,Jendela yang berdebu yang bahkan kaca yang retak.Namun siapa sangka,kerendahan hati lah yang membuat bapak berjanggut ini masih mendidik murid-muridnya.
Ini adalah Sekolah rakyat maju makmur,sekolah bekas bangunan kolonial Belanda yang dijadikan sekolah.Sekolah ini terkesan tidak terawat,kumuh dan jorok.Tetapi hal itu tidak menjadi kendala untuk berjalannya proses pendidikan yang terus dilayangkan.
Selesai mengajar,pak tua itu pun pulang ke rumah pada jam 2 siang dan bertemu dengan istrinya."Gimana pak,hari ini lancar kan? Kata istrinya.
"Lancar kok,tapi aku Cuma prihatin satu hal" balas bapak itu
"Apa pak?" sahut istrinya dengan heran