Mohon tunggu...
Dionisius Daniel Goli Sali
Dionisius Daniel Goli Sali Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas Dan Home Breading

Saya tertarik pada bidang Filsafat, Theologi, dan Budidaya Ayam Bangkok

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Polemik Rekrutmen Taruna Akpol di NTT: Sorotan terhadap Integritas dan Keadilan

12 Juli 2024   18:32 Diperbarui: 13 Juli 2024   18:48 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Opini Pribadi 

Saya kira polemik seputar seleksi calon taruna Akpol dari Polda NTT bukan hanya mencerminkan ketidakpuasan publik terhadap hasil seleksi, tetapi juga menyoroti masalah yang lebih besar dalam sistem rekrutmen kita.

Isu ini penting untuk dibahas karena menyentuh dua hal mendasar: integritas dan keadilan.

Pertama, pentingnya integritas dalam proses seleksi tidak bisa diremehkan. Ketika publik melihat adanya ketidakadilan, seperti yang diduga terjadi dalam kasus ini, kepercayaan terhadap institusi kepolisian bisa menurun drastis.

Proses seleksi yang seharusnya transparan dan berbasis meritokrasi tampak menjadi ajang nepotisme dan penyalahgunaan kekuasaan.

Kedua, keadilan dan representasi daerah juga menjadi pertanyaan besar. Dalam konteks Indonesia yang beragam, representasi dari setiap daerah menjadi penting untuk menjaga keseimbangan dan rasa keadilan.

Jika benar mayoritas kuota diambil oleh peserta dari luar daerah, ini tentu menjadi tamparan keras bagi masyarakat lokal yang merasa terpinggirkan di tanah mereka sendiri.

Dampak Bagi Masyarakat Dan Institusi 

Dampaknya jelas tidak hanya pada individu-individu yang merasa dirugikan tetapi juga pada institusi kepolisian secara keseluruhan. Kepercayaan masyarakat terhadap Polri bisa terkikis jika praktik-praktik semacam ini dibiarkan terjadi.

Ini juga bisa mengurangi motivasi generasi muda dari daerah tertentu untuk mengikuti seleksi di masa depan, karena mereka merasa peluang mereka sangat kecil meski memiliki kemampuan yang baik.

Solusi Yang Ditawarkan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun