Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
(Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damono)
Kopi panas menyadarkan Tejo bahwa 'rasa' hatinya hanya menjadi tomorrow baginya, hanya hari esok yang takkan pernah berhenti dan selalu berganti, esok dia harus bangun untuk menata kembali semua serpihan itu dengan sesuatu yang tidak akan pernah bisa merekat sama. Cinta sejati tidak harus memliki kata orang, orang tulus akan pergi jika harus pergi, tapi cinta dan rasa rindu tak akan pernah bisa pergi dari hati siapapun.
Maka jadilah Tejo seorang kakak yang baik bagi Surti, walaupun seluruh semesta hati dan tubuhnya menolak. Hidup harus bermakna dan hidup adalah manfaat bagi orang lain, ujarnya bijak dengan setitik air hujan menempel di matanya yang coba dia sembunyikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H