Mohon tunggu...
Dinda Annisa
Dinda Annisa Mohon Tunggu... Freelancer - Penterjemah Lepas

Based in Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Universitas Muhammadiyah Jakarta Menyelenggarakan Seminar Internasional untuk Memperingati Tragedi Serangan Teror 26/11

25 November 2022   10:57 Diperbarui: 25 November 2022   10:58 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembicara Prof. Irfan Idris dari BNPT. | Sumber: Twitter/@BNPTRI

Dengan 13 juta orang di Mumbai dan 23 juta orang di Greater Mumbai, Mumbai adalah kota terpadat kedua di India dan kota terpadat ketujuh di dunia.

"Mumbai adalah ibu kota keuangan, komersial dan hiburan India. Kota ini memberikan 6,16 persen dari produk domestik bruto [PDB] India. Mumbai menghasilkan 25 persen dari hasil industri negara dan menyumbang 70 persen perdagangan India melalui pelabuhannya. Sekitar 70 persen dari semua transaksi keuangan di India dilakukan di Mumbai," kata Anjaiah.

Itu bukan pertama kalinya Mumbai menghadapi serangan teror yang disponsori oleh Pakistan.

Pada tahun 1992-1993, Pakistan memicu kerusuhan agama, yang menewaskan sekitar 1.000 orang. Sekitar 257 orang tewas dalam pengeboman terkoordinasi 12 Maret 1993.

Sedikitnya 209 orang tewas dalam ledakan kereta Mumbai di bulan Juli 2006. Pada tanggal 13 Juli 2011 terjadi beberapa ledakan di Mumbai yang menewaskan 26 orang.

Ada bukti dan kesaksian yang jelas dari tiga orang tentang serangan teror Mumbai 2008. Pakistan tidak memiliki kepentingan untuk mengadili teroris dan dalang serangan teror Mumbai.

Sangat menyedihkan bahwa para korban serangan teror 26/11 Mumbai tidak mendapatkan keadilan bahkan setelah 14 tahun karena dalang serangan ini masih bebas berkeliaran di Pakistan. Komunitas internasional harus menekan Pakistan untuk mengambil tindakan terhadap dalang serangan teror Mumbai dan berhenti mensponsori terorisme di India.

Dunia harus waspada untuk mencegah bom Bali 2002 dan serangan teror Mumbai 2008 di masa depan.

Penulis adalah jurnalis lepas yang tinggal di Bekasi, Jawa Barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun