Mohon tunggu...
Dinda Annisa
Dinda Annisa Mohon Tunggu... Freelancer - Penterjemah Lepas

Based in Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Universitas Muhammadiyah Jakarta Menyelenggarakan Seminar Internasional untuk Memperingati Tragedi Serangan Teror 26/11

25 November 2022   10:57 Diperbarui: 25 November 2022   10:58 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembicara Prof. Irfan Idris dari BNPT. | Sumber: Twitter/@BNPTRI

Para pembicara serta moderator (paling kiri) pada acara seminar internasional di Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta. | Sumber: UMJ Jakarta
Para pembicara serta moderator (paling kiri) pada acara seminar internasional di Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta. | Sumber: UMJ Jakarta

Seminar yang bertajuk "Bahaya Terorisme: Memperingati Tragedi Serangan Teror 26/11 Mumbai" ini diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMJ. Acara ini menampilkan pembicara terkemuka dari India dan Indonesia.

Keseluruhan acara seminarnya dapat dilihat dengan mengklik link https://www.youtube.com/watch?v=dnFBdL_xASs.

Para peserta di acara seminar internasional di kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta. | Sumber: UMJ Jakarta
Para peserta di acara seminar internasional di kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta. | Sumber: UMJ Jakarta

Serangan teror Mumbai merupakan bagian dari terorisme lintas batas Pakistan di India.

"Serangan militan di seluruh dunia berakar dari Pakistan, termasuk serangan Bali. Islamabad mengatakan Angkatan Darat Pakistan telah menjalankan kebijakan terorisme lintas batas dalam upayanya untuk menimbulkan 'seribu goresan untuk melukai India.' Akibatnya, mensponsori terorisme telah menjadi bagian penting dari keahlian negara Pakistan," ujar Dr. Sameer Patil, Rekan Senior di Observer Research Foundation (ORF), pada seminar tersebut.

Pembicara Dr. Sameer Patil dari India. | Sumber: ORF
Pembicara Dr. Sameer Patil dari India. | Sumber: ORF

Ia merujuk pada peristiwa bom Bali 2002 yang dibiayai oleh al-Qaeda dan uangnya berasal dari Pakistan. Indonesia telah memperingati 20 tahun tragedi di Bali tahun ini. Sebanyak 202 orang, termasuk 88 warga Australia dan 38 warga Indonesia, tewas dalam bom Bali pada tanggal 12 Oktober 2002.

"Serangan teror Mumbai sangat mirip dengan Bom Bali 2002," ungkap Prof. Irfan Idris, Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dalam sambutannya di seminar tersebut.

Irfan menjelaskan secara detail tentang bahaya terorisme dan radikalisme agama serta program deradikalisasi Indonesia untuk mencegah maraknya terorisme di Indonesia.

Pembicara Prof. Irfan Idris dari BNPT. | Sumber: Twitter/@BNPTRI
Pembicara Prof. Irfan Idris dari BNPT. | Sumber: Twitter/@BNPTRI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun