"Gue lihat elo, nangis tadi."
Skakmat, dia tidak tahu laki-laki ini mengetahuinya dari mana. Savana terdiam sebentar tanpa menanggapi ucapan Zikri di sana.
Kilas masa lalu kembali hadir di pikirannya, membuat perasaan itu kembali menyeruak. Hal yang selama ini dia sesali kembali menghantui pikirannya.
"Sorry, gue pengen ngobrol aja sama elo. Malam ini bisa ke luar, nggak?"
Savana menetralkan perasaannya, dia menutupi semua kesedihannya. Dia tidak mau ada orang lain tahu jika dia cukup rapuh untuk berusaha sembuh dari rasa sakit kehilangan orang yang dia sayang. Lima tahun bukan waktu yang sebentar.
"Sudah Sav... kamu jangan kayak gini, kamu harus percaya langit akan selalu terlihat indah di kala malam meski tanpa terang dari baskara yang telah hilang tenggelam." Savana meyakinkan dirinya sebelum dia mengiyakan ajakan Zikri untuk bertemu malam ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H