Mohon tunggu...
Dini Margesa
Dini Margesa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memanusiakan manusia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teknik Konseling Thought Stopping dalam Konseling Kognitif Perilaku : Studi Literatur

22 Oktober 2024   11:31 Diperbarui: 22 Oktober 2024   11:33 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dirangkum dari beberapa artikel ilmiah

b)   Efektifitas Konseling Kelompok dengan Teknik Thought Stopping untuk Mereduksi Kecanduan Judi Koprok (Marisa, dkk., 2023). Penelitian tersebut memberikan gambaran terkait penggunaan teknik Thought Stopping pada laki-laki dewasa yang mengalami kecanduan judi koprok. Hal ini membuktikan bahwa teknik thought stopping dapat membantu mengendalikan kontrol dan ketergantungan.

c)  Efektifitas Cognitive Behaviour Therapy dengan Teknik Thought Stopping untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan Narapidana Penyalahgunaan Narkoba di Lapak Klas IIB Lubuk Busung (Yenes & Karneli, 2022). Penelitian ini memberikan penjelasan terkait penggunaan teknik Thought Stopping dalam mengurangi kecemasan yang dialami oleh narapidana penyalahgunaan narkoba.

d)      Teknik Cognitive Restructuring dan Thought Stopping dalam Konseling Kelompok untuk Mengurangi Perilaku Bullying Siswa (Selvia, dkk., 2017). Penelitian ini memberikan gambaran terkait penggunaan teknik thought stopping untuk mengurangi perilaku perundungan yang dilakukan oleh siswa sekolah. Dalam penelitian tersebut juga ditunjukkan bahwa teknik thought stopping dan cognitive restucturing sama efektifnya dalam mengurangi perilaku bullying.

e)    The Effectiveness of Cognitive Behavior Therapy Group Conseling Cognitive With Cognitive Restructuring and Thought Stopping Techniques to Reduce Students Consumptive Behavior (Yulianawati, dkk., 2018). Penelitian tersebut menggambarkan penggunaan teknik Thought Stopping berhasil membantu langkah kuratif konselor untuk mengurangi perilaku konsumtif siswa.

f)       Thought Stopping Technique Group Counseling to Reduce Academic Anxiety (Anjani & Sinaga, 2024). Penelitian ini memberikan bukti penggunaan teknik Thought Stopping dalam membantu mengurangi kecemasan akademik pada mahasiswa akhir dengan menghentikan pikiran negatifnya dan mengubah menjadi pikiran positif. 

SIMPULAN

Teknik Thought Stopping merupakan salah satu metode dalam pendekatan konseling kognitif perilaku yang dapat membantu konseli mengentikan pikiran-pikiran negatif dengan pemikiran yang lebih rasional dan positif. Teknik ini bekerja dengan memanfaatkan instruksi verbal seperti “stop” untuk mengganggu aliran pikiran negatif yang muncul, sehingga konseli dapat lebih fokus pada pemikiran yang konstruktif dan menghilangkan pemikiran yang tidak menyenangkan atau mengancam.

Penggunaan teknik Thought Stopping ini dapat dilakukan baik pada konseling individu maupun konseling kelompok, dan efektif dalam mengurangi berbagai permasalahan seperti kecanduan narkoba, gangguan panik, kecemasan sosial, serta perilaku maladaptif seperti pembullyan. Dalam praktiknya, teknik Thought Stopping tidak hanya menargetkan pengendalian pikiran negatif, tetapi juga membantu konseli untuk mengembangkan sikap, keyakinan, dan persepsi yang lebih positif dan adaptif. Penggunaaan tugas rumah serta latihan berulang menjadi bagian penting dalam efektivitas penerapan teknik ini. Selain itu, dalam setting kelompok teknik ini juga berfungsi untuk meningkatkan dinamika kelompok melalui saling berbagi pandangan maupun pengalaman antar anggota.

Oleh karena itu, teknik Thought Stopping menjadi salah satu alat yang efektif dalam pendekatan konseling kognitif perilaku, karena tidak hanya membantu konseli menghentikan pikiran negatif secara langsung, tetapi juga mendorong mereka untuk menggantinya dengan pikiran yang lebih positif dan rasional.

Berikut disertakan panduan penggunaan teknik thought stopping.

Panduan Thought Stopping

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun