Dan lembayung pun tidak lagi serasa runtuh, namun telah ambruk menimpa relung hati hingga terhimpit sakit. Sebuah kesalahan kecil yang tak pernah terbayang dan terduga akan fatal akibatnya. Komunikasi yang tak terkomunikasikan.
Aku istrimu, ibu dari anakmu. Yang mencuci, menyetrika, menyiapkan makan agar dirimu rapi dan dalam kedaan kenyang saat berangkat ke kantor. Aku istrimu, yang membereskan, membersihkan rumahmu agar dirimu nyaman begitu pulang dari kantor. Dan ternyata itu tak cukup bagimu. Kesalahanku, aku segan mencampuri urusan kantormu, malas membicarakannya, dirimu pun tak pernah memulai membahas pekerjaan kantor. Lalu, akankah ini menjadi alasan berpaling?
Jika saja lembayung itu masih utuh, berwarna walau tak lagi indah, bercahaya walau tak benderang. Aku akan berusaha membersamaimu, mengikuti warnamu, mendaki diterjalnya cahayamu. Asal kau menggandeng lenganku, membimbing langkah kaki kecilku untuk bisa mengikuti maumu.
***Arroyyan Dwi Andini***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H