alunan music atau irama lagu, hal lainnya dapat meningkatkan penguatan motorik anak melalui olah tubuh mengikuti alaunan music lagu, disamping itu pula dapat memperkenalkan numenurasi pada syair lagu. Seperti yang tercantum dalam buku panduan Prasiaga untuk anak usia taman kanak-kanak adalah prasiaga merupakan wadah atau sarana untuk menanamkan budi pekerti nilai nasionalisme (Dirjen PAUD-DIKMAS, 2019: hal.5) Prasiaga bertujuan untuk
memperkenalkan kemampuan dasar pada nilai-nilai kepramukaan pada peserta didik yaitu melaui kegiatan penanaman budi pekerti, kecakapan, kekuatan otot fisik dan pembiasaan selalu berbuat baik agar menjadi insan manusia yang merupakan bagian dari negara dan dunia
yang dapat memperkokoh persaudaraan dan saling hormat menghormati antar manusia.
METODE
Metode yang peneliti gunakan adalah penelitian tindakan kelas atau dikenal dengan Action Research, metode penelitian tindakan ini mengacu pada penelitian Classroom Action Research
yaitu jenis Kemmis dan Taggart, pelaksanaannya dua siklus dimana setiap siklusnya ada empat tahap yaitu planning (perencanaan), action (tindakan), observation (observasi), reflection
(refleksi) serta revition (revisi). Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tahap dua siklus, dimana pada setiap siklusnya disusun dengan menggunakan acuan pada tahapan
sebagai berikut yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Tujuan pada tiap siklusnya yaitu untuk meningkatkan sikap displin taat aturan pada anak usia 5-6 tahun sesuai
dengan tahapan kegiatan yang telah dilakukan di awal. Pada proses perencanaan, dirancang kegiatan yang memadukan bermacam-macam kegiatan belajar seraya bermain dengan
melaksanakan pendekatan saintifik guna meningkatkan kedisiplinan anak. Kegiatan dirancang dengan pelaksanaan yang bertahap sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Penelitian dilakukan di TK Harapan Bahagia, yang berlamat Jl. Rambang Raya No.265, Rt. 02/ Rw. 04,
Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok. TK Harapan Bahagia adalah sekolah berbasis agama Islam, dan waktu pelaksanaan perbaikan dilakukan pada tahun ajaran 2022/2023 semester Ganjil. Peneliti akan melaksanakan kegiatan pengembangan dengan
menggunakan kegiatan belajar seraya bermain dan berkreasi dengan memanfaat bahan dan alat bekas disekitar lingkungan anak didik dengan aneka kegiatan yang bervariatif yang merujuk pada kegiatan pramuka prasiaga terhadap anak kelompok B2. Anak akan diajak untuk
berkegiatan bermain dan berkreasi yang bertujuan untuk memunculkan sikap kedisplinan pada anak terhadap mematuhi aturan. Sebelum peneliti melakukan perbaikan dan melaksanakan kegiatan siklus 1, peneliti melakukan persiapan atau pra siklus sebagai suatu cara yang
dilakukan peneliti untuk mengetahui secara lengkap kondisi atau keadaan yang ada didalam kelas atau kelompok yang akan ditelitinya. Kemudian melakukan proses diagnosa atau dugaan sementara mengenai permasalahan yang ada atau timbul didalam kelas atau kelompok tersebut. Hal yang dilaksanakan oleh peneliti selama kegiatan pra siklus adalah sebagai berikut : 1. dilakukan proses obervasi atau pengamatan pada kelas atau kelompok, 2. kegiatan pengamatan
dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran baik didalam kelas maupun diluar kelas, melihat dan pengumpul semua informasi, 3. Kegiatan diskusi dengan rekan guru sejawat guna membicarakan solusi atau pemecahan masalah yang terjadi dalam kelas dan membicarakan metode kegiatan yang akan dilaksanakan guna untuk mengatasi permasalah tersebut, 4.
Penentuan waktu pelaksanaan kegiatan perbaikan atau penelitian, 5. mempersiapkan sarana media pembelajaran, alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam proses kegiatan perbaikan atau penelitian. Kegiatan perbaikan dilaksanakan pada jam sekolah sebanyak 5 hari dalam setiap minggunya yaitu mulai dari hari Senin sampai Jumat. Pada saat penelitian dilaksanakan tema yang sedang dikembangkan di TK adalah Lingkungan Ku, pada proses pra siklus subtema yaitu lingkungan rumahku, siklus 1 subtema yaitu lingkungan individu dan siklus 2 subtema yaitu lingkungan sosial. Dengan demikian dapat disimpulkan perbedaan kegiatan pada setiap siklus, dimana pada siklus 1 kegiatan lebih ditekankan kepada anak sebagai diri sendiri atau mahluk individu, sedangkan pada kegiatan siklus 2 kegiatan lebih ditekankan pada anak sebagai
mahluk sosial atau yang berinteraksi dengan orang lain atau dalam masyarakat
dilingkungannya. Fokus atau subyek penelitian dilakukan pada kelompok B2, berjumlah 11 anak, dimana perempuan 6 siswi dan laki-laki 5 siswa. Sesuai tingkat ketercapaian pembelajaran karakter sikap disiplin pada anak kelompok B yaitu: a. Anak mampu memahami aturan, b. Anak mampu mengikuti aturan, c. Anak mampu memiliki atau memperlihatkan
perilaku dalam mengetahui aturan, d. Anak mampu menjalankan atau memperlihatkan perilaku taat aturan, e. Anak mampu memperlihatkan sikap tanggung jawab pada aturan. Tipe alat
penilaian yang digunakan sebagai indikator nilai kriteria kemunculan sikap disiplin pada anak yaitu: 1. Aspek menaati aturan, terdiri dari: 1.1. Anak mampu memperlihatkan sikap mengikuti
aturan, 1.2. Anak mampu memperlihatkan sikap mengetahui aturan dengan menjelaskan kembali aturan. 2. Aspek tanggung jawab, terdiri dari: 2.1. Anak mampu memperlihatkan sikap sabar menunggu giliran dari awal sampai akhir kegiatan, 2.2. Anak mampu memperlihatkan sikap tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas di setiap kegiatan. Kegiatan penelitian juga
dilakukan dengan cara observasi atau pengamatan, dimana cara yang dilakukan pada pengisian lembar observasi, pengamat atau disini adalah peneliti memberikan tanda checklist (√) pada
kolom nilai 1-4 sesuai dengan kriteria kemunculan sikap disiplin yaitu sebagai berikut; 1: belum muncul, 2: mulai muncul, 3: sering muncul, 4: konsisten (menetap). Dengan tingkat kemunculan ditentukan sebagai berikut: 1. Konsisten (menetap): Sikap perilaku disiplin terlihat