Mohon tunggu...
DINI SELASI
DINI SELASI Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon

ibu rumah tangga yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Ilmu Manajemen

19 Desember 2022   14:00 Diperbarui: 19 Desember 2022   14:11 2958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manajemen bisa dikaitkan dengan bidang ilmu apa saja namun secara pasti bahwa manajemen sebagai ilmu merupakan sebuah pengetahuan yang sudah tersusun dengan baik juga bisa menjadi solusi atas sebab akibat yang ditimbulkannya, menggunakan metode tertentu dan mudah di pelajari juga. 

Manajemen akan berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu seperti pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, operasional dan lain sebagainya. Intinya manajemen sebagai ilmu bertujuan dapat memberikan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup semua individu. Perkembangan manajemen akan selalu berdampingan dengan perkembangan manusia di dunia sesuai dengan perkembangan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya juga perkembangan akan pengetahuan dan keterampilan manusia. 

Dalam mempelajari perkembangan manajemen sebagai ilmu sangat bermanfaat bagi manusia karena dengan demikian kita dapat mengetahui tentang manajemen di masa lalu, tumbuh dan berkembang sampai masa kini. Arah perkembangan manajemen akan berguna di masa depan sebagai bekal dalam kegiatan manajerial.

            Perkembangan ilmu manajemen menjadi perkembangan yang terus tumbuh sesuai dengan perkembangan manusia itu sendiri yang dimulai dari sebelum abad ke-20 sampai dengan sekarang, dalam perkembangannya ada beberapa tokoh dan aliran yang dianggap berpengaruh dalam perubahan dan perkembangan ilmu manajemen adalah sebagai berikut :

A. Teori Manajemen Ilmiah

      Perkembangan manajemen ilmiah ini terjadi antara tahun 1771 sampai dengan tahun 1858 dengan tokoh-tokohnya seperti Adam Smith, Robert Owen, Charles Babbage, Frederick W. Taylor, Frank and Lilian Gilbert, Henry L.Gantt, Harrington Emerson. Berikut adalah beberapa pemikiran manajemen dari para tokoh teori manajemen ilmiah ;

Adam  Smith (1723-1790); Adam Smith adalah seorang Filsuf berkebangsaan Skotlandia (1723-1790) lahir 5 Juni 1723, Kirkcaldy, Fife , Skotlandia dan meninggal 17 Juli 1790, Edinburgh sebagai filsuf sosial dan ekonom politik Skotlandia. Dalam banyak buku disebutkan bahwa Adam smith adalah tokoh ekonomi klasik, karya monumentalnya adalah The Theory of Moral Sentiments (1759), and An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776). 

Beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (L. Heilbroner, 2020).

Robert Owen (1771-1858); Sebagai pengusaha cotton di Skotlandia menekankan pada pentingnya kegitaan produksi tenaga kerja dan memperbaiki jam kerja sehingga dapat merubah etos kerja dengan melakukan pembatasan usia anak-anak untuk bekerja, mengurangi jam kerja, menaikkan upah. Menekankan pentingnya investasi pada sumber daya manusia karena pada masa itu manajer lebih menyukai invetasi pada mesin (Tanjung et al., 2022).

Charles Babbage (1792-1871); Dalam bukunya yang berjudul On The Economy of Machinery and Manufacture ; menerangkan adanya pembagian tenaga kerja, pembagian keuntungan antara pekerja, pekerja harus diberikan pelatihan dan keterampilan untuk meningkatkan skill mereke dan pemilik pabrik. Dikenal dengan bapak computer karena menemukan kalkulator mekanis (1822) dan membat mesin analitis (1883) sebagai computer otomatis dan dasar computer modern (Tanjung et al., 2022)

Frederick W. Taylor (1856-1915); Menuurt Stoner dan Wangkel dalam Bedjo Siswanto bahawa Frederick Taylor (Siswanto, 2021) sebagai bapak manajemen ilmiah mengemukakan prinsip manajemen ilmiah; (1) pengembangan manajemen ilmiah yang sebenarnya, (2) seleksi ilmiah pada pekerja; ada tanggung jawab atas tugasnya (3) pendidikan dan pengembangan ilmiah bagi bawahan (4) ada kerjasama antara manajemen dan bawahan. Dikenal dengan time and Motion Studies yakni penetapan standar kerja yang didasarkan pada penghitungan waktu (Sule & Saeful, 2019).

Frank and Lilian Gilbert (1878-1972); Frank Gilbert; memberikan pemikiran tentang metode efisiensi dalam pekerjaan sementara Lilian Gilbert; memberikan kontribusi dalam psikologi industry dan manajemen SDM, pentingnya bekerja dengan tim (Sule & Saeful, 2019)

Henry L.Gantt (1861-1919); Memberikan pemikiran manajemen tentang motivasi kerja, system insentif; karyawan akan mendapatkan bonus jika dapat menyelesaikan pekerjaan dan manajer akan menerima bonus juga jika pekerjanya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik sesuai dengan standar yang diberlakukan (Siswanto, 2021) juga mengenalkan system chart yang selanjutnya dikenal dengan time schedule dibuat untuk kegiatan perencanaan, koordinasi, pengawasan dan produksi (Sule & Saeful, 2019).

Harrington Emerson (1853-1931); Mengemukkan tentang prinsip efisiensi; tujuannya jelas, kegiatannya masuk akal, disiplin, staf yang cerdas, balas jasa yang adil dan efisisen, laporan akurat, pemberian perintah; perencanaan, standard an metode waktu, kondisi dan operasi yang mempunyai standar, instruksi praktis yang tertulis dan standar (Aditama, 2020).

B. Teori Organisasi Klasik

Selanjutnya adalah fase teori organisasi klasik yang berlangsungd ari tahun 1841 sampai dengan tahu  1925 dengan tokoh-tokohnya Henry Fayol, James D. Money, Marry Parker Follet, Chaster I. Barnard.

Henry Fayol; Ada pembagian dalam kegiatan perusahaan yakni;(1) teknis atau produksi (2) komersial; membeli dan menjual produk (3) keamanan; menjaga kekayaan perusahaan  dan karyawan (4) keuangan; mencari dan menggunakan modal (5) akuntansi; meliputi pelaporan, penghitungan biaya, keuntungan dan kerugian, neraca dan statistic (6) manajerial; perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengoordinasian, pengawasan dan pengendalian (Tanjung et al., 2022), dikenal dengan prinsip-prinsip manajemen (Arora, 2021) yakni : adanya pembagian kerja (Division of labor);

(1) spesialisasi yang dimiliki maka semakin efisien kerjanya dimana otoritas dan tanggung jawab (Authority and Responsibility) diperoleh melalui perintah dan untuk dapat m em beri perintah haruslah dengan wewenang formil (2) Disiplin (discipline), dalam arti kepatuhan anggota organisasi terhadap aturan dan kesem patan. Kepemimpinan yang baik berperan penting bagi kepatuhan ini dan juga kesepakatan yang adil, seperti penghargaan terhadap prestasi serta penerapan sangsi hukum secara adil terhadap yang menyimpang (3) Kesatuan komando (Unity of commad), yang berarti setiap karyawan hanya menerima perintah kerja dari satu orang 

(4) Kesatuan pengarahan (unity of Direction), dalam arti sekelom pok kegiatan yang m em punyai tujuan yang sarna yang harus dipim pin oleh seorang m anajer dengan satu rencana kerja (5) Menomorduakan kepentingan perorangan terhadap terhadap kepentingan umum (Subordination of Individual interest to general interes), yaitu kepentingan perorangan dikalahkan terhadap kepentingan organisasi sebagai satu keseluruhan (6) Renumerasi Personil (Renum eration of personnel), dalam arti imbalan yang adil bagi karyawan dan pengusaha

(7) Sentralsiasi (Centralisation) bahwa tanggung jawab akhir terletak pada atasan dengan tetap m em beri wewenang memutuskan kepada bawahan sesuai kebutuhan, sehingga kem ungkinan adanya desentralisasi (8) Rantai Skalar (Scalar Chain), dalam arti adanya garis kewenangan yang tersusun dari tingkat atas sam pai ke tingkat terendah seperti tergam bar pada bagan organisasi (9) Tata-tertib (Order) penempatan barang dan orang pada tempat dan waktu yang tepat (10) Keadilan (Equity), yaitu adanya sikap persaudaraan keadilan para manajer terhadap bawahannya.

Stabilitas masa jabatan (Stability of Penure of Personal) dalam arti tidak banyak pergantian karyawan yang ke luar masuk organisasi (11) Inisiatif (Initiative), dengan memberi kebebasan kepada bawahan untuk berprakarsa dalam menyelesaikan pekerjaannya walaupun akan terjadi kesalahan-kesalahan (12) Semangat Korps (Esprit de Corps), meningkatkan sem angat berkelompok dan bersatu dengan lebih banyak menggunakan komunikasi langsung daripada komunikasi formal dan tertulis.

James D. Money; Mengemukkan bahwa pentingnya kegiatan pengorganisasian dalam kegitan organisasi untuk mencapai tujuan (Marlena, 2022) dimana dalam kegiatannya adanya koordinasi; dalam sumber daya, tugas, otoritas dengan cara yang efisien dan efektif,  prinsip saklar; pendelegasian wewenang, prinsip fungsional; menyelesaikan pekerjaan, prinsip staf; tingkatan staf dengan lini lainnya (Tanjung et al., 2022).

Marry Parker Follet; Mengemukkan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain (Yuni Pambreni et al., 2022) yang nenekankan pada kemampuan dan keterampilan manajer yang menitikberatkan pada sebuah proses manajemen; perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan perusahaan (Saragih et al., 2022).

Chaster I. Barnard; Menjelaskan tentang fungsi utama manajemen (1) adanya kerjasama antara perencanaan tujuan perusahaan  dan sumber daya manusia (2) menekankan peralatan komunikasi (3) teori penerimaan pada wewenang; bawahan akan menerima perintah bila mereka memahami, mampu, berkeinginan menuruti atasan (4) penjelaskan system pengelolaan organisasi (Budi Harto et al., 2021)

B. Teori Manajemen Hubungan Manusiawi

Setelah fase manajemen teori organisasi klasik kemudaian pada tahun 1863 sampai dengan tahun 1916 berkembang pada teori hubungan manusia dengan tokoh yang terkenal yakni Hugo Munsterberg dan Elton Mayo.

  • Hugo Munsterberg; Disebut dengan psikologi industry bahwa penerapan peralatan psikologi dapat mencapai tujuan produktivitas dengan melakukan; menemukan karyawan yang tepat, penciptaan pekerjaan yang tepat dan penggunaan best possible effect untuk motivasi karyawan (Aditama, 2020).
  • Elton Mayo (1880-1949); Menerangkan  hubungan manusia antara pekerja dan manajemen dalam pengembangan dan kerjasama, perlunya penetapan insentif dan rutinitas untuk membangun kepercayaan (Muldoon et al., 2021).

C. Teori Manajemen Modern

        Fase terakhir yang kemudian melahirkan  tokoh-tokoh manajemen modern lainnya sampai dengan perkembangan abad ke-20 namun demikian fase teori manajemen modern ini dimulai pada tahun 1940 sampai dengan sekarang, dengan tokoh manajemen yang terkenal seperti Abraham Maslow, Douglas Mc Gregor dan Frederick Hezberg.

  • Abraham Maslow; Menurut Maslow memberikan gagasan tentang motivasi atas kebutuhan yang terdiri dari kepuasan dasar, kebutuhan rasa aman, kebutuhan rasa kasih saying, perasaan mampu dan harga diri serta adanya aktualisasi diri (Maslow, 2019).
  • Douglas Mc Gregor; Mengenalkan tentang dinamika dan relasi manusia dengan mengklasifikasikan menjadi tipe X; pasif, malas, akan disiplin jika diawasi, kurang menyukai tantangan dan tipe Y; proaktif, menyukai tantangan dan pekerjaan, penuh ide dan inisiatif juga disiplin dan untuk memaksimalkan tipe Y adalah dengan memberikan pendelegasian dan kepercayaan  daripada pengawasan (Sule & Saeful, 2019)
  • Frederick Hezberg; Sebagai seorang psikolog tentang motivasi karyawan, terdiri dari factor dari dalam (intrinsic); berhubungan dnegan motivasi karyawan yang berhubungan dengan kepuasan kerja serta factor eksternal (ekstrinsik); pengaruh factor lingkungan terhadap kepuasan kerja (Nur, 2022).

       Perkembangan manajemen secara terus menerus sampai saat ini dan mungkin dimasa depan, pada era modern pada abad 20 ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas total atau dikenal dengan TQM -- Total Quality Management yang diperkenalkan oleh Edward Deming dan Joseph Juran menyatakan bahwa kualitas bukan berasal dari kesalahan pekerja namun berasal dari system (Sari, 2021) yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

Edward Deming (1900-1994); Bahwa TQM dapat dicapai dengan cara : ciptakan keteguhan tujuan untuk meningkatkan produk dan layanan; mengadopsi filosofi baru; hentikan ketergantungan pada inspeksi untuk mencapai kualitas; mengakhiri praktik pemberian bisnis pada harga saja; sebaliknya, meminimalkan total biaya dengan bekerja dengan pemasok tunggal; tingkatkan terus-menerus dan selamanya setiap proses untuk perencanaan, produksi, dan layanan; 

lembaga pelatihan di tempat kerja; mengadopsi dan melembagakan kepemimpinan; mengusir rasa takut; hancurkan penghalang antara area staf; hilangkan slogan, himbauan dan target bagi tenaga kerja; hilangkan kuota numerik untuk tenaga kerja dan target numerik untuk manajemen; hapus penghalang yang merampas kebanggaan orang akan pengerjaan, dan hilangkan peringkat tahunan; melembagakan program pendidikan dan perbaikan diri yang kuat untuk semua orang; tempatkan semua orang di perusahaan untuk bekerja menyelesaikan transformasi (Sabrina, n.d.)

Joseph Juran; Dikenal dengan rilogi kualitas yakni terdiri dari (Sabrina, n.d.) (1) Perencanaan kualitas ; metode yang digunakan untuk membuta fitur desain inovatif dengan mengacu pada produk dan proses pengembangan layanan untuk konsumen (2) Peningkatan kualitas; metode untuk meningkatkan kinerja perusahaan untuk meningkatkan kualitas dengan cara membangun infrastruktur, menetapkan control untuk memegang keuntungan dan identifikasi peningkatan proyek (3) Kontrol kualitas konsep; cara yang dilakukan untuk meningkatkan layanan pada konsumen dan untuk mencegah kesalahan dengan cara mengevaluasi kinerja, membandingkan tujuan dan kinerja.

Referensi

Aditama, R. A. (2020). Pengantar Manajemen. AE Publishing.

Arora, N. (2021). Principles of Management.

Budi Harto, S. E., Nugroho, R. J., Saragih, M. M. S., SE, M. M., Syadzili, M. F. R., Fachrurazi, H., & MM, S. A. (2021). Dasar Manajemen Bisnis. Cendikia Mulia Mandiri.

L. Heilbroner, R. (2020). Adam Smith. Britanica.Com. https://www.britannica.com/biography/Adam-Smith

Marlena, N. (2022). Sejarah Perkembangan Ilmu Administrasi Dan Manajemen. Pengantar Ilmu Administrasi Dan Manajemen (Teori Dan Aplikasi), 15.

Maslow, A. H. (2019). A theory of human motivation. General Press.

Muldoon, J., Singleton, L., & Jonsen, R. H. (2021). Who do you trust? Human Relations and Social Embeddedness. Academy of Management Proceedings, 2021(1), 14918.

Nur, E. M. (2022). Manajemen Sumber Daya Manusia: Kepuasan Kerja, Kepemimpinan, dan Budaya Organisasi. CV. AZKA PUSTAKA.

Sabrina, H. (n.d.). Total quality Management: Theoretical Reading.

Saragih, L., Girsang, R. M., Munthe, R. N., Sipayung, T., Simatupang, P., Napitu, R., & Sinurat, A. (2022). Dasar-Dasar Manajemen. Yayasan Kita Menulis.

Sari, A. P. (2021). Perkembangan Teori Manajemen. Pengantar Manajemen, 19.

Siswanto, B. (2021). Pengantar manajemen. Bumi Aksara.

Sule, E. T., & Saeful, K. (2019). Pengantar manajemen. Prenada Media.

Tanjung, R., Haloho, R. D., Hasibuan, A., Butarbutar, M., Lie, D., Ramdhani, R. F., Sudarmanto, E., Handiman, U. T., Adriani, A., & Purba, S. (2022). Pengantar Manajemen Modern. Yayasan Kita Menulis.

Yuni Pambreni, S. S. T., Ridho, A., & Hum, S. (2022). Pengantar Manajemen. Media Sains Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun