Frank and Lilian Gilbert (1878-1972); Frank Gilbert; memberikan pemikiran tentang metode efisiensi dalam pekerjaan sementara Lilian Gilbert; memberikan kontribusi dalam psikologi industry dan manajemen SDM, pentingnya bekerja dengan tim (Sule & Saeful, 2019)
Henry L.Gantt (1861-1919); Memberikan pemikiran manajemen tentang motivasi kerja, system insentif; karyawan akan mendapatkan bonus jika dapat menyelesaikan pekerjaan dan manajer akan menerima bonus juga jika pekerjanya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik sesuai dengan standar yang diberlakukan (Siswanto, 2021) juga mengenalkan system chart yang selanjutnya dikenal dengan time schedule dibuat untuk kegiatan perencanaan, koordinasi, pengawasan dan produksi (Sule & Saeful, 2019).
Harrington Emerson (1853-1931); Mengemukkan tentang prinsip efisiensi; tujuannya jelas, kegiatannya masuk akal, disiplin, staf yang cerdas, balas jasa yang adil dan efisisen, laporan akurat, pemberian perintah; perencanaan, standard an metode waktu, kondisi dan operasi yang mempunyai standar, instruksi praktis yang tertulis dan standar (Aditama, 2020).
B. Teori Organisasi Klasik
Selanjutnya adalah fase teori organisasi klasik yang berlangsungd ari tahun 1841 sampai dengan tahu  1925 dengan tokoh-tokohnya Henry Fayol, James D. Money, Marry Parker Follet, Chaster I. Barnard.
Henry Fayol; Ada pembagian dalam kegiatan perusahaan yakni;(1) teknis atau produksi (2) komersial; membeli dan menjual produk (3) keamanan; menjaga kekayaan perusahaan  dan karyawan (4) keuangan; mencari dan menggunakan modal (5) akuntansi; meliputi pelaporan, penghitungan biaya, keuntungan dan kerugian, neraca dan statistic (6) manajerial; perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengoordinasian, pengawasan dan pengendalian (Tanjung et al., 2022), dikenal dengan prinsip-prinsip manajemen (Arora, 2021) yakni : adanya pembagian kerja (Division of labor);
(1) spesialisasi yang dimiliki maka semakin efisien kerjanya dimana otoritas dan tanggung jawab (Authority and Responsibility) diperoleh melalui perintah dan untuk dapat m em beri perintah haruslah dengan wewenang formil (2) Disiplin (discipline), dalam arti kepatuhan anggota organisasi terhadap aturan dan kesem patan. Kepemimpinan yang baik berperan penting bagi kepatuhan ini dan juga kesepakatan yang adil, seperti penghargaan terhadap prestasi serta penerapan sangsi hukum secara adil terhadap yang menyimpang (3) Kesatuan komando (Unity of commad), yang berarti setiap karyawan hanya menerima perintah kerja dari satu orangÂ
(4) Kesatuan pengarahan (unity of Direction), dalam arti sekelom pok kegiatan yang m em punyai tujuan yang sarna yang harus dipim pin oleh seorang m anajer dengan satu rencana kerja (5) Menomorduakan kepentingan perorangan terhadap terhadap kepentingan umum (Subordination of Individual interest to general interes), yaitu kepentingan perorangan dikalahkan terhadap kepentingan organisasi sebagai satu keseluruhan (6) Renumerasi Personil (Renum eration of personnel), dalam arti imbalan yang adil bagi karyawan dan pengusaha
(7) Sentralsiasi (Centralisation) bahwa tanggung jawab akhir terletak pada atasan dengan tetap m em beri wewenang memutuskan kepada bawahan sesuai kebutuhan, sehingga kem ungkinan adanya desentralisasi (8) Rantai Skalar (Scalar Chain), dalam arti adanya garis kewenangan yang tersusun dari tingkat atas sam pai ke tingkat terendah seperti tergam bar pada bagan organisasi (9) Tata-tertib (Order) penempatan barang dan orang pada tempat dan waktu yang tepat (10) Keadilan (Equity), yaitu adanya sikap persaudaraan keadilan para manajer terhadap bawahannya.
Stabilitas masa jabatan (Stability of Penure of Personal) dalam arti tidak banyak pergantian karyawan yang ke luar masuk organisasi (11) Inisiatif (Initiative), dengan memberi kebebasan kepada bawahan untuk berprakarsa dalam menyelesaikan pekerjaannya walaupun akan terjadi kesalahan-kesalahan (12) Semangat Korps (Esprit de Corps), meningkatkan sem angat berkelompok dan bersatu dengan lebih banyak menggunakan komunikasi langsung daripada komunikasi formal dan tertulis.
James D. Money; Mengemukkan bahwa pentingnya kegiatan pengorganisasian dalam kegitan organisasi untuk mencapai tujuan (Marlena, 2022) dimana dalam kegiatannya adanya koordinasi; dalam sumber daya, tugas, otoritas dengan cara yang efisien dan efektif, Â prinsip saklar; pendelegasian wewenang, prinsip fungsional; menyelesaikan pekerjaan, prinsip staf; tingkatan staf dengan lini lainnya (Tanjung et al., 2022).