Mohon tunggu...
Dinda Aryani
Dinda Aryani Mohon Tunggu... -

I like reading, writing, imagining and listening to music

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Love is You!

19 Mei 2014   01:13 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:23 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nay, tidakkah kau menyadari bahwa orang yang aku cintai itu adalah kamu. Namun, menyadari jarak usiaku dengan usiamu yang terpaut cukup jauh, memaksaku untuk bungkam. Aku sadar diri, kau tak akan mungkin mencintai aku yang usianya 5 tahun lebih muda darimu. Aku tak kan mungkin mengungkap perasaanku ini padamu. Aku takut, hal ini malah akan menghancurkan persahabatan kita. Maka, cukuplah mencintaimu dalam hati saja, walau terasa perih hati ini. Ditambah perih hati ini saat kau mengenalkan pacarmu padaku dua minggu yang lalu.

“Rey, kenalkan ini pacarku, Dio.”

“Dio, kenalkan ini sahabatku Rey.”

Aku memerhatikan pria yang kau rangkul mesra itu. Seorang pria dewasa yang gagah dan kharismatik. Ohoo, wajar saja kau lebih melirik pria itu dibanding diriku. Aku dan pria itu sangat berbeda. Hahaha, tentu saja berbeda. Dasar bodohnya aku! Inilah yang dinamakan takdir. Aku terlahir sebagai aku. Andai aku terlahir bukan sebagai aku, mungkin aku masih ada kesempatan untuk memilikimu. Seutuhnya.

“Hei Rey! Malah bengong!”

“Eh,” aku terlonjak.

“Iya, nanti deh, suatu saat aku kenalkan orang itu padamu, ya?”

“Kapan?”

“Kapan-kapan.”

“Ah kau ini bercanda saja, aku serius. Keburu,” Nayla tidak meneruskan perkataannya.

“Keburu apa?” tanyaku penasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun