Mohon tunggu...
Dinda Deananda Yarjuna
Dinda Deananda Yarjuna Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Nama : Dinda Deananda Yarjuna Nim : 41123110002 Jurusan : Tehnik Fakultas : Tehnik Sipil Nama Dosen : Profesor Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Praktik Stoicisme, Membedakan Antara Fortuna dan Virtue untuk menjadi Sarjana Unggul dan Profesiomal

27 Januari 2025   01:03 Diperbarui: 27 Januari 2025   01:03 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Topik Pembahasan, Sumber Modul Perkuliahan Profesor Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

1. Pemahaman Fortuna dan Virtue dalam Stoicisme
a. Fortuna: Faktor eksternal seperti keberuntungan, hasil ujian, opini orang lain, atau keadaan ekonomi. Ini adalah aspek yang tidak bisa kita kendalikan.
b. Virtue: Nilai-nilai internal seperti disiplin, kebijaksanaan, keadilan, dan keberanian. Virtue adalah sesuatu yang sepenuhnya ada dalam kendali kita.

Prinsip Stoik: "We cannot control what happens, but we can control how we respond." - Epictetus.

2. Penerapan Stoicisme untuk Sarjana Unggul
a. Fokus pada Hal-Hal yang Bisa Dikendalikan
- Contoh: Alih-alih khawatir tentang nilai akhir, fokuslah pada usaha belajar yang konsisten dan pemahaman materi.
- Praktik: Buat rencana studi yang realistis, terapkan disiplin, dan terima hasil sebagai konsekuensi dari usaha.

b. Mengelola Ekspektasi dan Emosi
- Jangan terlalu menggantungkan diri pada pengakuan eksternal (pujian atau penghargaan). Fokuslah pada proses, bukan hasil.
- Contoh Praktik: Ketika menghadapi kritik, gunakan itu untuk refleksi, bukan untuk merasa gagal.

3. Penerapan Stoicisme dalam Dunia Profesional
a. Ketahanan dalam Situasi Sulit
- Fortuna: Ketidakpastian pasar kerja, kegagalan proyek, atau dinamika kantor.
- Virtue: Kemampuan beradaptasi, menjaga integritas, dan belajar dari kegagalan.
- Praktik: Gunakan tantangan sebagai peluang untuk meningkatkan kompetensi dan mengembangkan ketahanan.

b. Menjadi Profesional Berorientasi Nilai
- Virtue: Fokus pada keadilan (integritas), kebijaksanaan (pengambilan keputusan), dan keberanian (menghadapi tantangan).
- Contoh Praktik: Memprioritaskan kualitas kerja di atas mencari jalan pintas, meskipun tidak selalu dihargai dalam jangka pendek.

4. Kebiasaan Stoik untuk Membedakan Fortuna vs Virtue
a. Latihan Refleksi Harian:
   - Tulis hal-hal yang Anda kendalikan dan yang tidak.
   - Renungkan bagaimana Anda merespons keduanya dengan kebajikan.

b. Negatif Visualisasi:
   - Bayangkan skenario terburuk (misalnya, gagal ujian atau kehilangan pekerjaan) dan rencanakan bagaimana Anda bisa tetap bertindak dengan kebajikan.

c. Penerapan "Dikotomi Kendali":
   - Jika suatu hal di luar kendali Anda (Fortuna), lepaskan kekhawatiran.
   - Fokuskan energi Anda pada tindakan dan keputusan (Virtue).

Kesimpulan
Dengan mempraktikkan Stoicisme, sarjana dan profesional dapat:
1. Menjadi lebih fokus pada hal-hal yang mereka kendalikan.
2. Mengembangkan disiplin, kebijaksanaan, dan ketahanan.
3. Menjalani kehidupan yang bermakna, tanpa terganggu oleh hasil atau opini eksternal.

Daftar Pustaka / Refrensi :
1. Https://www.britannica.com/topic/Stoicism?utm
2. Machiavelli, Niccolò. Il Principe (1513). Bab 25 menjelaskan analogi Fortuna sebagai sungai dan pentingnya Virtue untuk mengendalikannya.
3. Fortuna and Virtue in the Renaissance (Peter Burke, 1969).
4. Marcus Aurelius, Meditations.
5. Epictetus, Enchiridion.
6. Ryan Holiday, The Obstacle is the Way (2021).
7. Https://www.kompasiana.com
8. Https://www.studocu.id
9. Https://www.suara.com
10. Https://deepwhitelight.blogspot.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun