1. Pemahaman Fortuna dan Virtue dalam Stoicisme
a. Fortuna: Faktor eksternal seperti keberuntungan, hasil ujian, opini orang lain, atau keadaan ekonomi. Ini adalah aspek yang tidak bisa kita kendalikan.
b. Virtue: Nilai-nilai internal seperti disiplin, kebijaksanaan, keadilan, dan keberanian. Virtue adalah sesuatu yang sepenuhnya ada dalam kendali kita.
Prinsip Stoik: "We cannot control what happens, but we can control how we respond." - Epictetus.
2. Penerapan Stoicisme untuk Sarjana Unggul
a. Fokus pada Hal-Hal yang Bisa Dikendalikan
- Contoh: Alih-alih khawatir tentang nilai akhir, fokuslah pada usaha belajar yang konsisten dan pemahaman materi.
- Praktik: Buat rencana studi yang realistis, terapkan disiplin, dan terima hasil sebagai konsekuensi dari usaha.
b. Mengelola Ekspektasi dan Emosi
- Jangan terlalu menggantungkan diri pada pengakuan eksternal (pujian atau penghargaan). Fokuslah pada proses, bukan hasil.
- Contoh Praktik: Ketika menghadapi kritik, gunakan itu untuk refleksi, bukan untuk merasa gagal.
3. Penerapan Stoicisme dalam Dunia Profesional
a. Ketahanan dalam Situasi Sulit
- Fortuna: Ketidakpastian pasar kerja, kegagalan proyek, atau dinamika kantor.
- Virtue: Kemampuan beradaptasi, menjaga integritas, dan belajar dari kegagalan.
- Praktik: Gunakan tantangan sebagai peluang untuk meningkatkan kompetensi dan mengembangkan ketahanan.
b. Menjadi Profesional Berorientasi Nilai
- Virtue: Fokus pada keadilan (integritas), kebijaksanaan (pengambilan keputusan), dan keberanian (menghadapi tantangan).
- Contoh Praktik: Memprioritaskan kualitas kerja di atas mencari jalan pintas, meskipun tidak selalu dihargai dalam jangka pendek.
4. Kebiasaan Stoik untuk Membedakan Fortuna vs Virtue
a. Latihan Refleksi Harian:
  - Tulis hal-hal yang Anda kendalikan dan yang tidak.
  - Renungkan bagaimana Anda merespons keduanya dengan kebajikan.
b. Negatif Visualisasi:
  - Bayangkan skenario terburuk (misalnya, gagal ujian atau kehilangan pekerjaan) dan rencanakan bagaimana Anda bisa tetap bertindak dengan kebajikan.
c. Penerapan "Dikotomi Kendali":
  - Jika suatu hal di luar kendali Anda (Fortuna), lepaskan kekhawatiran.
  - Fokuskan energi Anda pada tindakan dan keputusan (Virtue).
Kesimpulan
Dengan mempraktikkan Stoicisme, sarjana dan profesional dapat:
1. Menjadi lebih fokus pada hal-hal yang mereka kendalikan.
2. Mengembangkan disiplin, kebijaksanaan, dan ketahanan.
3. Menjalani kehidupan yang bermakna, tanpa terganggu oleh hasil atau opini eksternal.
Daftar Pustaka / Refrensi :
1. Https://www.britannica.com/topic/Stoicism?utm
2. Machiavelli, Niccolò. Il Principe (1513). Bab 25 menjelaskan analogi Fortuna sebagai sungai dan pentingnya Virtue untuk mengendalikannya.
3. Fortuna and Virtue in the Renaissance (Peter Burke, 1969).
4. Marcus Aurelius, Meditations.
5. Epictetus, Enchiridion.
6. Ryan Holiday, The Obstacle is the Way (2021).
7. Https://www.kompasiana.com
8. Https://www.studocu.id
9. Https://www.suara.com
10. Https://deepwhitelight.blogspot.com