Mohon tunggu...
Dinda Aisyah
Dinda Aisyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswa S1 Kedokteran Gigi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tertarik Veneer Gigi Murah, Siapkah Menanggung Risikonya?

1 Januari 2025   21:14 Diperbarui: 1 Januari 2025   21:14 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.gelarsramdhani.com  https://r.search.yahoo.com/_ylt=AwrO8ljLTHVn_gEI.DGjzbkF;_ylu=c2VjA2ZwLWF0dHJpYgRzbGsDcnVybA--/RV=2/RE=1735769419/RO=1

Kasus veneer gigi yang dilakukan oleh praktik tidak profesional, termasuk tukang gigi yang tidak berlisensi, telah menimbulkan banyak kerugian bagi pasien, baik dari segi kesehatan maupun estetika. Prosedur veneer gigi, yang seharusnya dilakukan oleh dokter gigi berlisensi dan berpengalaman, sering kali disalahgunakan oleh individu tanpa kualifikasi yang memadai. Hal ini menyebabkan berbagai masalah serius yang dapat mempengaruhi kesehatan mulut dan penampilan gigi pasien.

Peran Tukang Gigi dalam Pemasangan Veneer Gigi

Tukang gigi memiliki peran tertentu dalam bidang kesehatan gigi, tetapi mereka tidak memiliki kewenangan untuk melakukan prosedur kompleks seperti pemasangan veneer. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 39 Tahun 2014, tukang gigi diperbolehkan untuk membuat dan memasang gigi tiruan lepasan, tetapi tidak untuk melakukan prosedur kosmetik yang lebih rumit. Ketidakpahaman mengenai batasan ini sering kali menjadi alasan mengapa beberapa individu mencari layanan dari tukang gigi untuk pemasangan veneer.

Keterbatasan Pengetahuan dan Keterampilan

Meskipun tukang gigi mungkin memiliki pengalaman dalam beberapa aspek perawatan gigi, mereka umumnya tidak dilatih untuk melakukan prosedur kosmetik seperti pemasangan veneer. Hal ini menyebabkan kurangnya pemahaman tentang anatomi mulut dan komplikasi medis yang mungkin timbul. Penelitian menunjukkan bahwa tindakan pemasangan veneer oleh individu tanpa kompetensi dapat dikualifikasikan sebagai malpraktik medis, dan ini harus menjadi perhatian bagi masyarakat dalam memilih layanan perawatan gigi (Kwon et al., 2020).

Tingginya Minat Masyarakat untuk Melakukan Pemasangan Veneer

Salah satu faktor utama yang meningkatkan minat masyarakat untuk melakukan pemasangan veneer adalah kemudahan akses informasi melalui media sosial. Dengan banyaknya iklan dan promosi yang menawarkan harga murah, masyarakat sering kali tergoda untuk menggunakan jasa tukang gigi. Data statistik menunjukkan bahwa jumlah pasien yang mencari layanan veneer di tukang gigi telah meningkat dramatis dalam beberapa tahun terakhir. Sebuah survei yang dilakukan oleh Universitas Indonesia pada tahun 2022 menemukan bahwa hampir 70% responden yang ingin melakukan pemasangan veneer pertama kali mencari informasi melalui platform media sosial (Survei UI, 2022).

Daya Tarik Harga Murah

Tukang gigi sering kali menawarkan tarif yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan dokter gigi profesional. Hal ini membuat banyak orang merasa bahwa mereka bisa mendapatkan perawatan berkualitas dengan biaya yang lebih terjangkau. Namun, seperti diungkapkan oleh drg. Irfan Dammar, pemasangan veneer pada tukang gigi dapat menimbulkan risiko serius bagi kesehatan gigi, seperti kerusakan enamel dan peningkatan sensitivitas (Tribunhealth.com, 2022). Banyak pasien baru menyadari bahaya ini setelah mengalami masalah serius akibat perawatan yang tidak tepat.

Kurangnya Edukasi Masyarakat

Kurangnya edukasi mengenai risiko dan batasan praktik tukang gigi juga berkontributi terhadap tingginya minat masyarakat untuk melakukan pemasangan veneer di tempat tersebut. Masyarakat cenderung memilih tukang gigi karena mereka percaya pada iklan-iklan menarik yang menjanjikan hasil instan dengan biaya rendah. Namun, kenyataannya adalah bahwa banyak dari praktik ini tidak memenuhi standar medis yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mulut (KBA.ONE, 2022).

Risiko Kesehatan dari Pemasangan Veneer oleh Praktik Tidak Profesional

1. Sensitivitas Gigi yang Meningkat

Salah satu risiko utama dari pemasangan veneer oleh individu yang tidak berlisensi adalah peningkatan sensitivitas gigi. Proses pemasangan veneer melibatkan pengikisan enamel gigi untuk mempersiapkan permukaan sebelum veneer dipasang. Ketika prosedur ini dilakukan tanpa keterampilan yang memadai, pengikisan enamel bisa berlebihan, menyebabkan kerusakan pada struktur gigi dan meningkatkan sensitivitas terhadap suhu ekstrem (Kwon et al., 2020).

2. Kerusakan Jaringan Gigi dan Gusi

Pemasangan veneer yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan gigi dan iritasi pada gusi. Tepi veneer yang tajam atau posisi yang tidak sesuai dapat mengakibatkan luka pada gusi serta meningkatkan risiko infeksi (Almohareb et al., 2021). Dalam beberapa kasus, pasien mengalami peradangan gusi akibat penumpukan sisa makanan di celah-celah veneer yang tidak terpasang dengan baik.

3. Perubahan Warna Gigi

Veneer yang dipasang secara sembarangan dapat menyebabkan warna gigi asli menjadi tidak merata atau bahkan menimbulkan noda di tepi veneer. Hal ini terjadi karena kelembapan saat pemasangan yang tidak terkontrol (Bansal et al., 2019). Selain itu, warna veneer yang sudah terpasang tidak bisa diperbaiki, sehingga pasien terpaksa hidup dengan hasil yang kurang memuaskan.

Dampak Estetika dari Veneer Tidak Profesional

1. Hasil Estetika yang Buruk

Salah satu tujuan utama pemasangan veneer adalah untuk meningkatkan penampilan gigi. Namun, jika dilakukan oleh tukang gigi atau praktik tidak profesional lainnya, hasilnya bisa jauh dari harapan. Banyak kasus di mana veneer terlihat tidak alami atau bahkan cacat, membuat pasien merasa malu untuk tersenyum (Kumar et al., 2022).

2. Biaya Perbaikan yang Tinggi

Mengatasi masalah akibat pemasangan veneer yang salah bisa sangat mahal. Pasien mungkin perlu menjalani prosedur tambahan untuk memperbaiki kerusakan atau mengganti veneer yang telah dipasang secara buruk, sehingga menambah beban finansial.

Kesimpulan

Kasus veneer gigi oleh praktik tidak profesional menunjukkan betapa pentingnya memilih penyedia layanan kesehatan gigi yang tepat. Masyarakat perlu lebih sadar akan risiko dan potensi kerugian dari prosedur kosmetik ini jika dilakukan oleh individu tanpa kualifikasi medis yang jelas. Mengingat dampak kesehatan dan estetika yang bisa ditimbulkan, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter gigi berlisensi sebelum memutuskan untuk melakukan prosedur veneer.

Sebagai catatan tambahan, penelitian menunjukkan bahwa tindakan praktik perawatan gigi metode veneer oleh individu tanpa kompetensi dapat dikualifikasikan sebagai malpraktik medis (Kwon et al., 2020). Dengan memahami risiko dan dampak dari pemasangan veneer oleh praktik tidak profesional serta tingginya minat masyarakat akibat promosi harga murah di media sosial, kita dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi kesehatan mulut kita dan memastikan hasil estetika yang diinginkan tercapai dengan aman dan efektif.

Referensi

Kwon, Y., Kim, J., & Lee, J. (2020). "Sensitivity after porcelain laminate veneers: a systematic review." Journal of Prosthetic Dentistry, 123(4), 598–605.

Almohareb, T., Alzahrani, A., & Alhussainy, H. (2021). "The Impact of Dental Aesthetics on Periodontal Health: A Review." Journal of Periodontology, 92(8), 1125–1133.

Bansal, A., Gupta, R., & Singh, S. (2019). "Color Stability of Dental Materials: A Review." Journal of Dental Sciences, 14(3), 244–250.

Kumar, S., Gupta, A., & Sharma, R. (2022). "The Role of Dental Aesthetics in Self-Esteem and Social Interactions." International Journal of Social Science Studies, 10(1), 45–52.

Survei UI (2022). "Minat Masyarakat Terhadap Layanan Veneer Di Media Sosial."

TribunHealth.com (2022). "Risiko Jika Pasang Veneer Pada Tukang Gigi."

KBA.ONE (2022). "Tukang Gigi Illegal ‘Menjamur’ demi Raup Keuntungan Lebih Besar."

Dengan demikian, penting bagi masyarakat untuk selalu memilih penyedia layanan kesehatan gigi yang tepat agar terhindar dari risiko-risiko tersebut dan mendapatkan hasil perawatan yang memuaskan serta aman bagi kesehatan mulut mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun