Pemilihan kepala daerah langsung dianggap sebagai cara rekrutmen politik yang demokratis karena memberikan kesempatan partisipasi yang lebih luas bagi masyarakat dalam menentukan pemimpin yang dapat menciptakan pemerintahan daerah yang transparan dan bisa dipercaya (Prihatmoko, 2005: 98 dalam(Manik, 2017)). Dalam kasus ini, masya rakat yang akan memilih mendapat perhatian khusus dari calon Walikota dan Wakil Walikota. Hal ini dilakukan karena dalam pemilihan langsung, masyarakat memiliki peran yang penting dalam menentukan pemenang calon Walikota. Oleh karena itu, para kandidat berfokus pada upaya memengaruhi perilaku pemilih untuk memenangkan pemilihan.
Untuk meraih kemenangan dalam pemilihan, setiap calon atau partai politik memerlukan dukungan tambahan. Salah satu aspek yang sangat krusial adalah tingkat keterpilihan, baik untuk partai politik itu sendiri maupun untuk calon yang didukung olehnya. Elektabilitas menjadi faktor yang sangat penting dalam meningkatkan ketenaran partai politik serta nama baik calon gubernur, bupati, atau walikota yang berada di bawah naungan partai tersebut. Apabila popularitas di kalangan masyarakat rendah, maka partai politik atau calon yang didukung dapat mengalami kekalahan dalam pemilihan kepala daerah dan wakilnya. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota untuk meraih suara dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Salah satu metode yang digunakan oleh pasangan calon walikota untuk memengaruhi cara pandang masyarakat dalam memilih adalah dengan melakukan kampanye. Melalui strategi tertentu dalam kampanye, pasangan calon dapat menyampaikan informasi politik guna memengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan masyarakat agar mendukung dan memilih mereka.
Pasangan Calon (Paslon) untuk posisi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi dengan nomor urut 2, Uu Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni, mengungkapkan bahwa mereka akan memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan program serta visi misi mereka dalam Pilkada di Kota Bekasi yang akan berlangsung di bulan November mendatang. Dengan slogan kota Bekasi menuju MADANI "Maju, Berdaya saing dan Ihsan" mengangkat bapak Dr. Saeful Mikdar dan ibu Nurul Sumarheni menuju masyarakat Bekasi kota khususnya untuk mengenal lebih dalam paslon ini. Pada debat publik calon walikota dan wakil walikota Bekasi 2024, bapak Dr. Saeful Mikdar menyampaikan misi nya untuk membangun kota Bekasi yang Madani tersebut sebagai berikut:
- Mewujudkan sumber daya manusia yang berakhlak, kreatif, dan berdaya saing.
- Meningkatkan perekonomian daerah melalul sektor manufaktur, Jasa dan perdagangan, serta ekonomi kreatif dan urban farming.
- Meningkatkan tata kelola pemerintahan melalul sistem pemerintahan berbasis elektronik, budaya, Aparatur Sipil Negara (ASN) berakhlak, serta inovasi penyeleng garaan pemerintahan dan pelayanan publik.
- Meningkatkan efektifitas regulasi daerah dan kebijakan pemerintal daerah dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan kemudahan berusaha.
- Mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis, toleran, dan Ihsan.
- Membangun Infrastruktur yang merata.
- Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan dasar yang berkualitas.
- Mewujudkan pembangunan kota yang berkelanjutan, nyaman, dan asri.
Menurut penuturan bapak Sholeh selaku tim sukses Uu-Nurul dari partai Golkar mengenai kelebihan paslon 02 "untuk pak Uu sendiri seorang mantan Birokrasi di dinas Pendidikan dan bu Nurul merupakan mantan Komisioner KPUD Kota Bekasi. Jadi mungkin itulah yang menjadi kelebihan pasangan 02 ini. Kalau bicara skill sama mereka berdua ini, Cuma kalo ditanya punya kelebihan mungkin yang itu tadi" tutur pak sholeh, mengenai kelebihan yang menjadi point tambah dalam pasangan cawalkot 02 Bekasi ini. Lalu mengenai kelemahan beliau memaparkan "untuk kelemhan dari paslon 02 mungkin lebih ke belum maksimal dalam melakukan interaksi ditengah masyarakat kota Bekasi, tapi mungkin dari waktu yang tersisa sampai ditahap pemilihan nanti mungkin untuk program program yang kita susun akan kita eksekusi gitu, kita jalankan. Karena kan ini masih belum waktu tenang ya, mungkin akan kita kejar untuk program yang belum dilakukan", tutur pak sholeh dalam wawancara tanggal 7 November 2024.
Selain itu juga beliau memaparkan mengenai peluang dalam mengejar ketertinggalan kampanye dari pak Uu untuk lebih terju ke masyarakat. Karena harapan yang sangat besar jika paslon 02 Uu -- Nurul dapat memenangkan pemilihan ini, selain itu pak sholeh juga menuturkan jika sudah menjadi tradisi bahwa Golkar walaupun tidak menang dalam pemilihan legislatif tetapi tetap dapat ditakdirkan menjadi kepala daerah. Mungkin contoh yang disebutkan yaitu bapak H. muhamad, bapak effendi dan lain-lain. Untuk program unggulan diantaranya yang di paparkan oleh bapak ada mengenai Kesehatan, Pendidikan, Insfrastuktur dan UMKM yang sebenarnya ingin dijadikan perekonomian rakyat yang diharapkan jika kota Bekasi akan semakin Sejahtera kedepannya. Â
Menurut pemaparan dari pak sholeh juga, media yang dipakai dalam melakukan kampanye kegiatan paslon ini adalah media konvensinal dan media local. Yang dimana media itu sendiri mencakup beberapa aspek yang dapat di tinjau dari banyak siso dan dapat di nikmati oleh banyak khalayak bebas. Namun untuk kegiatan ini tidak masuk media televisi, untuk media online nya sendiri dimasukan kedalam media sosial karena penggunaan media baru ini dapat mendatangkan elektabilitas bagi paslon 02 itu sendiri.
Tim kampanye UU-Nurul dipimpin oleh Dariyanto dari partai Golkar dan sekretarisnya Ali Sabana. Beberapa tokoh tercatat dalam tim pemenangan, antara lain mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, politisi Golkar Idris Laena, Ketua FKUB H. Abdul Manan adalah Ketua BKMB Bhagasasi H. H. Aan Suhanda. Achmad Zulnaini, Amit Riyadi, Encu Hermana, dan H. Mardani. Menurut analisis penulis dalam postingan Instagram baik bapak Uu dan ibu Nurul dalm peningkatan elektabilitas dapat dilihat dari kegiatabn turun ke masyarakatnya.
Maka dari ini untuk peningkatan Elektabilitas melalui Iklan Politik ataupun melaluin postingan kegiatan yang memperlihakan kegiatan paslon turun ke masyarakat dapat menumbuhkan rasa empati dan rasa percaya akan pemimpin yang baik dan merakyat. Iklan politik yang ditampilkan dapat meningkatkan Elektabilitas pasangan nomor urut 2 (dua) yakni Uu -- Nurul dalam membangun kota Bekasi yang semakin maju dimasa mendatang. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat penggunaan internet yang sangat tinggi. Masyarakat menunjukkan bahwa informasi yang mereka terima lewat media sosial dapat dijadikan acuan dalam membuat keputusan, bahkan dapat mengubah pilihan yang sudah ada.
Media sosial adalah platform yang paling sering digunakan oleh orang banyak. Oleh sebab itu, media sosial memiliki pengaruh pada arena politik, karena para penggunanya juga termasuk pemilih dalam proses politik. Media sosial memiliki kemampuan untuk meningkatkan keterlibatan politik masyarakat karena memudahkan pengguna dalam mendapatkan dan menyebarkan informasi dengan cepat. Fungsi media sosial dalam kampanye pemilihan kepala daerah juga membawa tantangan dan isu yang signifikan. Salah satu isu tersebut adalah penyebaran informasi yang salah atau berita palsu yang dapat dengan mudah tersebar di media sosial dan memengaruhi pandangan pemilih.
Pada sebuah seminar akademik, seorang praktisi di bidang politik dan media, yaitu Wakil Dekan III FISIP UMJ Dr. Fal. Harmonis, M.Si., membuka sesi diskusi dengan menyatakan bahwa media memiliki kekuatan dalam membentuk pandangan, sikap, dan perilaku masyarakat terhadap politik. Ia mengacu pada teori efek kultivasi untuk menjelaskan pengaruh yang diberikan oleh media. Teori ini menunjukkan bahwa konsumsi media dapat memengaruhi pola pikir dan hubungan sosial seseorang. Oleh karena itu, media sosial juga berpotensi memainkan peran dalam proses pengambilan keputusan. Di era digital sekarang, pemanfaatan media sosial dalam strategi kampanye dapat menjadi cara yang efektif untuk menjangkau para pemilih. Ini dapat digunakan untuk meyakinkan para pemilih yang belum menentukan pilihan mereka. "Ketika berinteraksi melalui media sosial, kita tidak bisa bersikap netral; selalu ada kecenderungan tertentu. Untuk itu, kita harus menggunakan media ini dengan bijak," ungkap Harmonis. Sammy, yang merupakan Kepala Divisi Media Sosial Republika, menguraikan bagaimana media sosial memberikan pengaruh pada pemilihan umum. Ia mengaitkannya dengan contoh dari Filipina, di mana kemunculan media baru terbukti memengaruhi keberhasilan Bongbong Marcos. (Fazri Maulana, 2024).
Menurut penelitian yang dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan iklan politik di media massa dapat mempengaruhi tingkat elektabilitas pasangan calon nomor urut 2, yaitu bang Uu atau nama lengkapnya adalah Uu Saeful Mikdar dan Bu Nurul Sumarheni semakin populer karena dukungan masyarakat yang terus meningkat. Iklan politiknya yang dibuat juga mendapat tanggapan positif dari masyarakat dan pemilih melalui berbagai media massa. Kemudian, penelitian oleh peneliti dengan informan menunjukkan bahwa iklan politik di berbagai media memiliki korelasi kuat dengan peningkatan elektabilitas dan popularitas pasangan calon walikota Kota Bekasi. Media massa berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan iklan politik kepada masyarakat pemilih. Menurut penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap narasumber, pasangan calon diharuskan memanfaatkan media massa untuk mengenalkan diri kepada pemilih, karena media tersebut merupakan saluran komunikasi dengan publik. Berbagai media yang digunakan untuk mempromosikan pasangan calon meliputi media cetak, elektronik, online, media sosial, serta spanduk dan baliho.