Mohon tunggu...
dinda ayu
dinda ayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

senang mengamati lingkungan sekitar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gerakan Melawan Diskriminasi Gender di Indonesia, Sebuah Harapan atau Tantangan?

6 November 2024   15:20 Diperbarui: 6 November 2024   16:26 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/6167jeKbr

Konsep media sosial sebagai penggerak perubahan berangkat dari pandangan bahwa platform ini memiliki kapasitas signifikan untuk memengaruhi berbagai aspek budaya, politik, dan sosial secara mendasar. Media sosial memungkinkan individu untuk berdaya, menghubungkan orang-orang, menggerakkan aksi kolektif, dan mempertanyakan struktur kekuasaan yang ada. 

Beberapa aspek yang memperkuat peran media sosial sebagai pendorong perubahan meliputi terbukanya komunikasi yang lebih demokratis, penguatan suara masyarakat, arus informasi yang lebih luas, pengorganisasian aksi bersama, diskusi terbuka, serta kebijakan media yang relevan. Pengaruh media sosial sebagai pemicu perubahan sangat bergantung pada konteks, dengan banyak faktor yang turut memengaruhinya, seperti keadaan sosial-politik, infrastruktur teknologi, dan cara masyarakat menggunakan media sosial. (Aqmarina & Vera, 2023)

 

Di era digital, gerakan sosial berbasis gender di Indonesia semakin kuat berkat media sosial. Berbagai kampanye seperti “#tolakruukuhp” atau “#justiceforaudrey” menunjukkan bagaimana masyarakat bisa bersatu melawan ketidakadilan. Kekuatan ini tidak hanya membantu korban memperoleh dukungan, tetapi juga menekan pemerintah untuk lebih peduli terhadap isu ini. Solidaritas publik juga menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat yang mendukung kesetaraan gender dan menentang diskriminasi.

Peran Generasi Muda dan Edukasi Kesadaran Gender

Generasi muda  Indonesia kini lebih sadar akan isu kesetaraan gender dan  berani mengungkapkannya. Banyak organisasi dan komunitas mahasiswa  mulai membahas topik-topik tersebut dalam diskusi publik, sehingga  pemahaman masyarakat tentang seksisme berkembang secara bertahap. Kemajuan di bidang pendidikan mungkin akan mengubah cara berpikir kita di masa depan. 

Generasi muda Indonesia saat ini berperan penting dalam mengekspresikan dan mendorong kesadaran gender. Mereka lebih terbuka terhadap konsep kesetaraan  dan inklusi gender, serta berani menantang norma-norma tradisional yang kerap mendiskriminasi kelompok tertentu.

Melalui ruang media sosial seperti Twitter, TikTok, dan Instagram, banyak di antara mereka yang aktif membahas isu gender, berbagi cerita, dan menyebarkan informasi mengenai hak-hak perempuan dan minoritas seksual. Gerakan-gerakan tersebut secara tidak langsung memberikan edukasi kepada masyarakat luas tentang pentingnya pemahaman kesetaraan gender dan memberikan dukungan psikologis kepada korban diskriminasi. 

Mereka tidak hanya aktif di media sosial, tetapi juga terlibat langsung dalam kegiatan publik dan debat yang menarik perhatian publik terhadap isu-isu seperti kesetaraan gender, kekerasan berbasis gender, dan hak asasi manusia.

Komunitas mahasiswa dan organisasi kepemudaan sering  mengadakan seminar, lokakarya, dan kampanye di kampus dan  media sosial untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya kesetaraan gender. Hal ini akan membantu mengurangi bias dan stereotip yang menghambat perubahan. Selain itu, gerakan pemuda ini diperkuat melalui kolaborasi dengan LSM yang berkecimpung di bidang isu gender. 

Misalnya, kampanye komunitas remaja seperti Plan Indonesia dan SAPA dapat menjangkau lebih banyak generasi muda dengan pendekatan yang lebih inovatif dan mudah diakses. Mereka menggunakan media seperti infografis, video pendek, dan diskusi online untuk lebih memahami pesan kesetaraan gender dan menjadikannya lebih  menarik bagi generasi muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun