Mohon tunggu...
dinasthia putri firdhausi
dinasthia putri firdhausi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

nama saya dinasthia, saya adalah mahsiswa masih belum bekerja maupun nikah, hobi saya banyak entah itu membaca artikel buku dll

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Islam dan Konsep, Teori, Konsekuensi dan Dampak Mobilitas Sosial Dalam Pendidikan Islam

18 November 2023   08:34 Diperbarui: 18 November 2023   12:09 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adanya Konflik. Konflik adalah benturan antara berbagai nilai karena masyarakat belum siap menerima perubahan yang dibawa mobilitas sosial. Berdasarkan jenis-jenis masyarakat yang terlibat, konflik dibagi menjadi:

  • Konflik antar-kelas sosial, berupa naik/ turunnya status sosial seseorang atau kelompok warga, masuknya seseorang atau sekelompok warga dalam kelas sosial tertentu, dan terbentuknya kelas sosial baru yang biasanya berupa: Reaksi negatif yang dialami warga baru kelas sosial dari warga lama, Reaksi negatif individu terhadap perlakuan masyarakat sehubungandengan kelas sosialnya yang baru, Reaksi negatif masyarakat terhadap kelas sosial baru.
  • Konflik antarkelompok sosial yang tampak dari tuntutan perlakuan baru dari suatu kelompok sosial akan hak dan kewajibannya, persaingan antarkelompok sosial untuk merebut dominasi dan penindasan terhadap kelompok sosial oleh kelompok sosial lainnya.
  • Konflik antargenerasi. Pergeseran hubungan antara generasi yang satu dengan generasi lain sehingga tata hubungan antar-generasi yang selama ini berlaku tidak diakui lagi atau dipersoalkan oleh generasi tertentu.[8]

Mobilitas sosial dapat memiliki berbagai konsekuensi, baik positif maupun negatif, tergantung pada konteks sosial, ekonomi, dan budaya tertentu. Di bawah ini adalah beberapa konsekuensi umum mobilitas sosial:

Konsekuensi Positif Mobilitas Sosial:

  • Peningkatan Kualitas Hidup: Mobilitas sosial naik dapat membawa perubahan positif dalam kualitas hidup individu atau kelompok, termasuk peningkatan pendapatan, akses ke pendidikan dan perawatan kesehatan, dan akses ke peluang ekonomi yang lebih baik.
  • Perubahan Ekonomi dan Pembangunan: Mobilitas sosial dapat memicu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial karena memungkinkan masyarakat untuk memanfaatkan lebih banyak sumber daya manusia yang berpotensi produktif.
  • Inovasi dan Kreativitas: Perpindahan individu antara berbagai posisi sosial dapat membawa beragam pengalaman, perspektif, dan ide-ide baru yang dapat meningkatkan inovasi dan kreativitas dalam masyarakat.
  • Peningkatan Kesetaraan: Mobilitas sosial dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Dengan memberikan kesempatan kepada individu yang kurang beruntung, mobilitas sosial dapat mengurangi kesenjangan sosial.

Konsekuensi Negatif Mobilitas Sosial:

  • Ketidaksetaraan Baru: Terkadang, mobilitas sosial dapat menciptakan ketidaksetaraan yang baru. Peningkatan mobilitas sosial dalam masyarakat yang memiliki ketidaksetaraan awal yang tinggi dapat menyebabkan kesenjangan yang lebih besar di antara individu yang sukses dan yang tidak sukses.
  • Ketegangan Sosial: Peningkatan mobilitas sosial dapat memicu ketegangan sosial karena perubahan dalam hierarki sosial. Kelompok-kelompok yang telah mendominasi secara historis mungkin merasa terancam oleh mobilitas sosial.
  • Stres Psikologis: Mobilitas sosial naik dapat membawa tekanan psikologis karena individu yang berpindah ke kelas sosial yang lebih tinggi mungkin mengalami tekanan untuk mempertahankan status tersebut, sementara individu yang mengalami mobilitas turun dapat merasa stres akibat penurunan status.
  • Ketidakpastian Ekonomi: Mobilitas sosial dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi individu. Orang yang pindah ke pekerjaan yang lebih baik mungkin mengalami peningkatan pendapatan, tetapi juga mungkin mengalami tekanan tambahan untuk mempertahankan kinerja mereka.
  • Ketidakpastian Sosial: Mobilitas sosial dapat menyebabkan ketidakpastian sosial dan perubahan dalam jaringan sosial. Hubungan antara individu dan keluarga, teman, dan komunitas mereka dapat berubah akibat perpindahan status sosial.

Penting untuk diingat bahwa konsekuensi mobilitas sosial tidak selalu positif atau negatif secara universal. Mereka tergantung pada banyak faktor, termasuk kebijakan pemerintah, tingkat kesetaraan awal, budaya, dan faktor-faktor sosial dan ekonomi lainnya dalam masyarakat tertentu. Oleh karena itu, penting untuk memahami konteks tertentu ketika mengevaluasi dampak mobilitas sosial.

B.  Dampak Mobilitas Sosial Pendidikan Islam

  • Dampak positif mobilitas sosial, antara lain: Memungkinkan masyarakat memegang jabatan yang ada dengan orang yang ahli di bidangnya, Memberikan kesempatan bagi semua orang mencapai tujuan hidupnya karena dalam masyarakat terbuka setiap orang ditantang untuk berusaha dan berprestasi agar melakukan mobilitas vertical, Munculnya pengembangan kepribadian warga masyarakat secara optimal karena terbukanya kesempatan melakukan mobilitas vertikal.
  • Mobilitas sosial juga berdampak negatif, yaitu: Terjadinya mobilitas vertikal ke atas bagi individu dapat menimbulkan dampak psikologis, seperti ketegangan dalam mempelajari peran dan jabatan baru, keretakan hubungan antar-anggota kelompok, kekhawatiran akan beban. tangggung-jawab, dan lain-lain. Munculnya dampak yang mencemaskan, seperti gangguan kesehatan, keretakan keluarga, perasaan terasing. keterpencilan sosial, Timbulnya konflik sosial karena mobilitas naik suatu kelompok sering dibarengi tergusurnya kelompok lain dari posisinya, dan mobilitas sosial vertikal ke bawah dapat menimbulkan tindakan sosial, seperti kekerasan dan pemerasan sebagai penyebar bibit konflik.

Dampak Positif Mobilitas Sosial. Mempercepat perubahan yang lebih baik, Meningkatkan kesejahteraan hidup, Mendorong seseorang untuk maju, Meningkatkan kualitas hidup.

Dampak Negatif Mobilitas Sosial, Menimbulkan kecemasan dan ketegangan bagi orang yang tidak memiliki kemampuan melakukan mobilitas sosial dan orang yang ingin memper tahankan kedudukannya., Muncul keretakan dalam suatu hubungan. Kondisi ini dapat terjadi karena rasa iri dan perubahan sikap seseorang yang melakukan mobilitas sosial, Muncul berbagai konflik.

Mobilitas sosial pendidikan dalam konteks Islam dapat memiliki dampak yang signifikan pada individu, keluarga, dan masyarakat Islam secara umum. Islam mendorong pendidikan sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, dan pendidikan yang berkualitas dianggap sebagai salah satu cara untuk mencapai mobilitas sosial yang lebih baik. Berikut adalah beberapa dampak mobilitas sosial pendidikan dalam konteks Islam:

  • Peningkatan Pengetahuan Agama: Pendidikan dalam konteks Islam seringkali mencakup pemahaman yang lebih dalam tentang agama Islam. Mobilitas sosial pendidikan Islam dapat membantu individu untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai, etika, dan prinsip-prinsip Islam yang lebih baik.
  • Peningkatan Keterampilan: Melalui pendidikan, individu dapat memperoleh keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari dan dalam karier mereka. Ini dapat mencakup keterampilan seperti membaca, menulis, matematika, dan keterampilan teknologi informasi.
  • Akses ke Pekerjaan yang Lebih Baik: Tingkat pendidikan yang lebih tinggi dalam masyarakat Islam sering kali berhubungan dengan akses yang lebih baik ke pekerjaan yang lebih berkualifikasi. Ini dapat membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan ekonomi individu dan keluarga mereka.
  • Peningkatan Status Sosial: Mobilitas sosial pendidikan Islam sering diikuti oleh peningkatan status sosial. Individu yang mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi dalam masyarakat Islam cenderung dihormati dan dihargai secara sosial.
  • Kontribusi pada Pembangunan Masyarakat: Individu yang terdidik dengan baik dalam konteks Islam dapat berkontribusi pada pembangunan masyarakat Islam. Mereka dapat memainkan peran penting dalam mengajar dan memandu masyarakat dalam aspek agama, sosial, dan ekonomi.
  • Pengembangan Keadilan dan Kesetaraan: Prinsip-prinsip keadilan dan kesetaraan dalam Islam dapat mendorong mobilitas sosial pendidikan. Ini dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan sosial dan ekonomi dalam masyarakat.
  • Pendidikan Seumur Hidup: Dalam Islam, pendidikan dianggap sebagai kewajiban seumur hidup, dan mobilitas sosial pendidikan Islam dapat mendorong individu untuk terus-menerus mencari ilmu dan mengembangkan keterampilan mereka sepanjang hidup mereka.

 

BAB III

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun