Mohon tunggu...
dinasthia putri firdhausi
dinasthia putri firdhausi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

nama saya dinasthia, saya adalah mahsiswa masih belum bekerja maupun nikah, hobi saya banyak entah itu membaca artikel buku dll

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Islam dan Konsep, Teori, Konsekuensi dan Dampak Mobilitas Sosial Dalam Pendidikan Islam

18 November 2023   08:34 Diperbarui: 18 November 2023   12:09 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

M. Yusuf Qardhawi sebagaimana dikutip oleh Prof. Dr. Abuddin Nata, MA. (2003: 60) memberikan pengertian "pendidikan manusia seutuhnya; akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan keterampilannya. Karena itu pendidikan Islam menyiapkan manusia untuk hidup baik dalam keadaan damai maupun perang, dan menyiapkannya untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatan, manis dan pahit".

Dari definisi di atas dapat kita tarik benang merah tentang pengertian pendidikan Islam. Pendidikan Islam merupakan pendidikan holistik yang dilakukan orang dewasa bagi peserta didik untuk mempersiapkan mereka menuju kehidupan yang lebih baik. Dalam pelaksanaannya, pendidikan Islam bukan hanya sekedar menyampaikan ilmu kepada peserta didik, namun memerlukan keterpaduan tarbiyah, ta'lim dan ta'dib agar yang menerima pendidikan Islam mempunyai kepribadian muslim yang menerapkan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari. dan hidup bahagia di kehidupan ini dan akhirat.

Setidak-tidaknya ada tiga poin yang dapat disimpulkan dari beberapa pengertian pendidikan Islam di atas, yaitu: Pertama: Pendidikan Islam menyangkut aspek jasmani dan rohani. Keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Oleh karena itu pembinaan terhadap keduanya harus seimbang (tawazun).

Kedua: Pendidikan Islam terbangun atas dasar nilai-nilai religius. Ini berarti bahwa pendidikan Islam tidak mengabaikan teologis sebagai sumber dari ilmu itu sendiri. Ketiga: Adanya unsur takwa sebagai tujuan yang harus dicapai. Sebagaimana kita ketahui, bahwa takwa merupakan benteng yang dapat berfungsi sebagai daya tangkal terhadap pengaruh-pengaruh negatif yang datang dari luar.

Berdasarkan pengertian dari tiga poin di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam adalah "bimbingan yang diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam".[3]

 

Pengertian mobilitas sosial dalam sosiologi merupakan gejala sosial yang kompleks yang terdiri atas hal-hal berikut.

1. Arah mobilitas sosial berlangsung secara:

  • Vertikal, yaitu perubahan status sosial atau kelas sosial seseorang, ke atas untuk naik statusnya ataupun ke bawah yang merupakan penurunan statusnya:
  • horizontal atau mendatar, yaitu perubahan status seseorang dalam kelas sosialnya tanpa berubah hierarki prestise dan jenis kelas sosial.

2. Mobilitas sosial dilihat dari waktu, baik yang berlangsung dalam satu generasi maupun dari satu generasi ke generasi lainnya. Mobilitas yang dilakukan seseorang dalam kehi dupannya, dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya disebut mobilitas segenerasi.[4]


2. Pengertian Mobilitas Sosial

Mungkin Anda pernah melihat seseorang yang kaya mendadak atau malah jatuh miskin. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk dari mobilitas sosial seseorang. Lalu, apa sebenarnya mobilitas sosial itu? Mobilitas berasal dari bahasa Latin, yaitu mobilis yang berarti mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dengan "gerak" atau "perpindahan." Dalam hubungannya dengan konsep stratifikasi sosial, mobilitas berarti gerak yang menghasilkan perpindahan tempat.

  • Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack, mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Adapun menurut Robert M.Z. Lawang, mobilitas sosial adalah perpindahan posisidari lapisan yang satu ke lapisan yang lain atau dari satu dimensi ke dimensi yang lainnya. Menurut Horton dan Hunt, mobilitas sosial dapat diartikan sebagai suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya.
  • Dari berbagai definisi mobilitas sosial yang dikemukakan olehpara ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau kelompok dari lapisan (strata sosial) yang satu ke lapisan yang lain.[5]

 

Gerak sosial atau sosial mobility adalah gerak dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat-sifat hubungan antara individu dalam kelompok itu dan hubungan antara individu dengan kelompoknya. Pengertian mobilitas mencakup mobilitas kelompok dan mobilitas individu, Mobilitas sosial adalah perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan status, dan peran anggotanya. Tipe-tipe gerak sosial yang prinsipil ada dua macam, yaitu gerak sosial yang horizontal dan vertikal. Dengan gerak sosial yang horizontal dimaksudkan suatu perihal individu atau objek- objek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun