Mohon tunggu...
Dinar Rahaju Pudjiastuty
Dinar Rahaju Pudjiastuty Mohon Tunggu... Lainnya - menulis fiksi dan non fiksi

Beberapa karya fiksi berbentuk cerita pendek bisa dilihat di berbagai koran. Menerjemahkan. Menulis non fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sehat Dengan Produk Soya

28 Juni 2024   08:34 Diperbarui: 28 Juni 2024   09:09 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Singkat cerita di ruang pemulihan ibu tinggal beberapa hari dan setelah dinyatakan tidak ada komplikasi dan luka jahitan sangat bagus, kering, tidak ada tanda infeksi, ibu pun diperkenankan pulang.

Alhamdulillah, setelah penyakit endometriosisnya diangkat, ibu lebih segar. Walau seolah 'dipaksa' menopause tetapi tentunya ini adalah jalan terbaik daripada keadaan yang membahayakan nyawa ibu sebelumnya.

Ibu pun menikmati masa ini dengan tetap bersemangat, beliau tetap berkonsultasi kepada dokternya. Walau beberapa bulan kemudian mulai dirasakan efek menopause yang mengganggu. Yang paling utama adalah gangguan hot-flashes, yaitu seolah-olah kepanasan padahal tidak ada aktivitas fisik apapun, gangguan sulit tidur, dan gangguan mood --seperti murung terus.  Dokter pun mengatakan bahwa hal ini adalah gangguan yang sering ditemui pada perempuan menopause karena gangguan hormon yaitu hormon estrogen. Adalah indung telur yang memproduksi hormon estrogen. Karena sudah tidak ada lagi indung telur, maka tidak ada lagi yang memproduksi hormon estrogen di dalam tubuh ibu, inilah salah satu penyebab keluhan ibu. Dokter saat itu menyarankan terapi hormon pengganti. Tetapi kami membaca-baca, banyak juga pemberitaan pro dan kontra tentang terapi hormon pengganti ini.

 

Manfaat Isoflavon Pada Produk Soya Untuk Lansia

Saya lupa lagi bagaimana ceritanya tetapi kemudian kakak saya mendapatkan informasi mengenai manfaat susu kedelai (soya) untuk wanita menopause. Selain itu juga di pasaran sudah banyak yang menjual susu soya baik kemasan cair ataupun bubuk.

Studi epidemiologi menunjukkan adanya hubungan antara negara-negara yang mengonsumsi soya dan penurunan gangguan hot flashes. Asupan soya diperkirakan empat hingga sembilan kali lebih besar di negara-negara Asia seperti Jepang, Korea, Tiongkok, Taiwan, dan Indonesia, dibandingkan di negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, dan wanita di negara-negara Asia melaporkan insiden hot flashes yang jauh lebih rendah. (10--25%). (2)

Menurut banyak informasi yang terpercaya seperti publikasi ilmiah, memang soya dan produk soya banyak mengandung senyawa isoflavon.  Isoflavon merupakan faktor kunci dalam soya sehingga bahan makanan berbasis soya dapat memiliki potensi untuk memerangi penyakit tertentu. Nama senyawa isoflavon yang ada di soya adalah genistein dan daidzin.

Isoflavon pada soya ini bersifat mirip dengan hormon estrogen yang seharusnya ada pada perempuan. Senyawa isoflavon pada soya inilah yang dianggap bertanggung jawab atas aktivitas fisik efek seperti estrogen, sehingga mengurangi gejala menopause seperti hot-flashes, (2)

Orang Asia sendiri ternyata tidak pernah kekurangan konsumsi isoflavon dari soya. Orang Asia biasa mengonsumsi 20 mg hingga 80 mg isoflavon genistein per hari, hampir seluruhnya berasal dari soya atau bahan makanan yang berasal dari soya, 120 g tahu menyediakan 30 mg hingga 40 mg genistein. (3)

Produks soya pun baik untuk mempertahankan massa otot, mengurangi kolesterol, dan menghindari osteoporosis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun