Nama saya Dinar. Saya sering kali mendengar di ceramah-ceramah, toko buku, atau kaligrafi-kaligrafi mengenai sebuah ayat yang bernama ayat seribu dinar. Apa nih maksudnya?
Rupanya, itu adalah ayat yang konon didapat dengan harga 1000dinar (1 dinar=2juta). Jadi 1000 x 2juta = 2M. Untuk kisah lengkapnya, saya sudah pernah posting tentang Hikayat Ayat Seribu Dinar.
Pada ayat tersebut dikatakan bahwa barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, dengan sungguh-sungguh menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah yang memang amat sangat berat, maka Allah akan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Memang ayat seribu dinar ini kisahnya adalah kisah seorang pedagang yang sukses setelah membaca ayat ini tiap habis sholat. Jika memang benar begitu, mengapa tidak saya ikutan saja? Maka ini habit kedua yang saya lakukan sehabis sholat.
Ada dua sholat yang filosofinya sangat lucu, yaitu sholat tahajud dan duha.
Sholat Tahajud itu singkatannya Tau Tau Harta Bersujud.
Sedangkan sholat Duha itu singkatannya Doanya Pengusaha.
Hehe itu singkatan dari si otak kanan mas Ippho Santosa. Kata beliau, dua sholat itu tidak boleh kelewatan jika ingin menjadi pengusaha sukses dan kaya raya. Hmm, tidak ada salahnya untuk dicoba. Alhamdulillah sejak pertama magang sampai sekarang duha saya masih rutin terjaga sebelum mulai kerja. Malah, kalau kita merasa kita akan disibukkan oleh setumpuk kerjaan di suatu hari, maka awali hari itu dengan berduha. Maka harimu itu akan terasa lapang dan tidak diburu-buru waktu. Itu saya rasakan sendiri dengan rutinitas kehidupan yang menantang di kota Jakarta yang super padat penduduk ini.
Ada dua pengusaha yang mindsetnya selalu saya coba untuk terapkan. Dia adalah Merry Riana dan Top Ittiphad.
Merry Riana adalah entrepreneur muda yang berhasil bebas finansial dalam usia 30 tahun. Dia berhasil meraih sejuta dolar dalam usia yang masih muda, padahal sebelumnya dia punya hutang pemerintah Singapura ratusan juta.
Sedangkan Top Ittiphad adalah pengusaha rumput laut asal Thailand yang produknya bisa kita lihat sudah nongkrong di Alfamart dan Indomaret dengan label Tao Kae Noi. Dia sukses bebas finansial di usia 26 tahun, padahal sebelumnya keluarganya mempunyai hutang 4 Milyar.
Bukan masalah duitnya atau hutangnya yang saya banggakan dari mereka. Tapi masalah habitnya. Habit pengusaha adalah semakin pandai dia memanfaatkan waktu dan situasi, maka semakin suskes. Ada 2 alasan pengusaha untuk melakukan suatu hal, yaitu: apakah hal itu ada duitnya? Dan apakah hal itu ada pahalanya? Jika tidak dua-duanya, maka wajib tinggalkan!