Stratifikasi sosial dapat dikelompokkan secara sengaja atau tidak disengaja. Stratifikasi yang dibentuk dalam pengelompokkan secara disengaja yaitu berdasarkan kesepakatan masyarakat guna mencapai suatu tujuan bersama. Stratifikasi sosial yang terbentuk secara tidak sengaja, misalnya menyangkut usia dimana ada usia senior (sesepuh) yang dinilai lebih bijak dan berpengalaman sehingga petuahnya patut dijadikan nasehat bagi yang usianya lebih muda. Pembentukan stratifikasi sosial bisa berupa beberapa hal, yakni :
1. Ekonomi
Perbedaan dalam pendapatan dan kepemilikan aset menentukan status ekonomi individu atau kelompok, yang berpengaruh besar pada posisi mereka dalam stratifikasi sosial.
2. Pendidikan
Pendidikan yang lebih tinggi sering kali terkait dengan status sosial yang lebih baik. Akses terhadap pendidikan berkualitas dapat memperkuat posisi individu dalam hierarki sosial.
3. Pekerjaan
Jenis pekerjaan yang dilakukan seseorang juga berkontribusi pada stratifikasi. Pekerjaan yang dianggap bergengsi atau memiliki tanggung jawab tinggi umumnya berada di lapisan atas.
4. Kekuasaan
Individu atau kelompok yang memiliki kekuasaan politik cenderung menduduki posisi yang lebih tinggi dalam stratifikasi sosial. Kekuasaan ini dapat berasal dari posisi jabatan atau pengaruh dalam pengambilan keputusan.
5. Budaya
Perbedaan dalam nilai-nilai budaya, agama, atau etnis dapat memengaruhi stratifikasi sosial. Kelompok tertentu mungkin mengalami diskriminasi yang memengaruhi akses mereka terhadap sumber daya.